Target 2030! Kementerian PU Gaspol Kelola Sampah Jadi Energi Ramah Lingkungan
- Pemkot Yogyakarta
Jakarta, tvOnenews.com — Pemerintah makin serius dalam mendorong pengelolaan sampah yang terintegrasi, ramah lingkungan, dan bernilai ekonomi. Lewat target nasional 2030, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggeber strategi untuk mempercepat transformasi pengelolaan sampah menjadi sumber energi bersih dan berkelanjutan.
“Volume sampah meningkat setiap hari. Itu tantangan besar yang harus kita jawab dengan solusi konkret,” tegas Menteri PU, Dody Hanggodo, di Jakarta, Senin (16/6).
Waste to Energy dan Prinsip 4R Jadi Andalan
Langkah nyata yang ditempuh antara lain adalah percepatan pembangunan fasilitas Waste to Energy (WTE) di berbagai daerah, serta penerapan prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery). Pemerintah juga menyederhanakan regulasi dan menyesuaikan tarif listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) agar menarik lebih banyak investor.
“Kita dorong sistem Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) agar proyek tidak hanya bertumpu pada APBN,” kata Dody.
Sampah Bukan Beban, Tapi Sumber Daya
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana, menekankan pentingnya melihat limbah sebagai potensi. “Kita perlu solusi sistemik berbasis data. Sampah bukan beban, tapi sumber daya,” ujarnya.
Namun tantangannya besar. Saat ini, baru 49% kawasan permukiman terlayani sistem pengangkutan sampah. Dari 137 ribu ton sampah per hari, mayoritas masih langsung dibuang ke TPA tanpa pemilahan.
Untuk itu, Kementerian PU mengusung strategi digitalisasi manajemen sampah, seperti E-Sampah, Internet of Things (IoT), Smart Waste Tracking System, dan Extended Producer Responsibility (EPR).
Kolaborasi dan Inovasi Pembiayaan Jadi Kunci
Guna memperluas pendanaan dan mempercepat progres, berbagai skema kreatif juga digagas, termasuk kerja sama B2B, KSO, hingga KPBU. Kolaborasi lintas sektor, terutama dengan swasta, dinilai krusial untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah nasional yang modern, efisien, dan ramah lingkungan.
“Kita butuh sinergi, terutama dengan dunia usaha. Negara tak bisa berjalan sendiri,” tegas Dewi.
Proyek Konkret: TPA, TPS-3R, dan PLTSa
Kementerian PU juga terus menjalankan proyek reguler seperti pembangunan TPA Regional, TPS-3R, dan program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas). Sementara program khususnya mencakup pemanfaatan plastik untuk aspal, pengembangan PLTSa, serta sistem Refuse Derived Fuel (RDF).
Load more