Pasar Saham Menggeliat! Amazon dan Google Angkat Wall Street, Tapi Bayang-Bayang Perang Dagang Masih Membayangi
- ANTARA
New York, tvOnenews.com – Bursa saham Amerika Serikat kembali mencatatkan kenaikan tipis pada perdagangan Senin (9/6), didorong oleh lonjakan saham raksasa teknologi Amazon dan Alphabet (induk Google). Namun, investor tetap waspada karena sorotan utama masih tertuju pada negosiasi dagang panas antara AS dan China di London.
Melansir dari Reuters, indeks S&P 500 naik 0,09% menjadi 6.005,88 poin, sementara Nasdaq melompat 0,31% ke 19.591,24 poin. Dow Jones nyaris tak bergerak, berakhir di 42.761,76 poin.
Meski kenaikan terlihat kecil, pasar menyambut positif adanya dialog dagang lanjutan antara dua kekuatan ekonomi dunia yang telah mengguncang kepercayaan investor sepanjang tahun ini.
“Bagi pasar, dialog apa pun dengan Beijing dianggap sebagai kemajuan—terlepas dari hasil konkretnya,” kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management, Oklahoma.
Teknologi Pimpin Kenaikan, Amazon Guyur Rp325 Triliun!
Saham Amazon (AMZN.O) dan Alphabet (GOOGL.O) masing-masing naik lebih dari 1%, menjadi penopang utama indeks. Amazon mengumumkan rencana investasi besar-besaran sebesar $20 miliar (sekitar Rp325 triliun) di negara bagian Pennsylvania untuk memperluas infrastruktur pusat data dan kecerdasan buatan (AI).
Namun tak semua raksasa teknologi mendapat sambutan hangat. Saham Apple (AAPL.O) justru turun 1,2% usai peluncuran konferensi pengembang software tahunan mereka yang dinilai “biasa saja” oleh investor.
Sinyal Keseimbangan, Tapi Risiko Masih Besar
Dari 11 sektor dalam S&P 500, enam sektor melemah. Sektor utilitas memimpin penurunan dengan -0,66%, disusul sektor keuangan yang turun 0,55%. Volume perdagangan juga relatif ringan, hanya 17,1 miliar saham berpindah tangan—sedikit di bawah rata-rata 20 hari terakhir.
Meski begitu, optimisme masih menggantung. Ekspektasi bahwa akan ada kesepakatan dagang baru, data inflasi yang jinak, dan laporan keuangan perusahaan yang positif mendorong indeks saham AS mencatat kinerja terbaik sejak November 2023.
Namun, posisi S&P 500 masih tertinggal sekitar 2% dari rekor tertingginya pada Februari, dan Nasdaq sekitar 3% di bawah puncaknya pada Desember.
Drama Saham: Warner Bros, McDonald’s & Robinhood Tersandung
Tak semua saham bersinar. Saham Warner Bros Discovery (WBD.O) anjlok 3% setelah mengumumkan pemisahan bisnis studio dan streaming dari jaringan TV kabelnya yang terus merugi. Ironisnya, saham sempat melonjak 13% tepat setelah pengumuman.
Saham McDonald’s tergelincir 0,8% usai diturunkan peringkatnya oleh Morgan Stanley dari "overweight" ke "equal-weight", sinyal bahwa potensi kenaikannya mulai terbatas.
Sementara itu, Robinhood Markets (HOOD.O) kehilangan hampir 2% setelah harapan masuk dalam daftar S&P 500 pupus. Indeks S&P Dow Jones memutuskan tidak memasukkan Robinhood dalam rebalancing terbaru.
Data Ekonomi Genting Menanti
Minggu ini menjadi krusial. Investor menanti data indeks harga konsumen (CPI) bulan Mei yang akan dirilis Rabu, serta klaim pengangguran mingguan pada Kamis. Pasar memprediksi The Fed tak akan menaikkan suku bunga pekan depan, namun tarif impor ala Trump berpotensi menambah tekanan inflasi.
Pasar saham mungkin tersenyum tipis hari ini. Tapi di balik itu, ada badai besar yang bisa datang kapan saja — dari Langkah China, dari putusan The Fed, hingga dari ketegangan geopolitik yang belum reda. (nsp)
Load more