Nyaris Rp 3.000 Triliun! PLN Bongkar Rencana Gila Besarkan Listrik RI 2034
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Angka fantastis kembali muncul dari dapur energi nasional. PT PLN (Persero) resmi mengungkap kebutuhan investasi jumbo senilai US$ 188 miliar atau hampir Rp 3.000 triliun demi menggenjot produksi listrik Indonesia hingga tahun 2034.
Rencana ambisius ini termuat dalam dokumen strategis Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang dipaparkan Senin (2/6/2025) di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta Selatan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, tak menampik bahwa proyek besar ini mustahil dijalankan sendiri. "Kebutuhan investasinya hampir sekitar Rp 3.000 triliun. PLN tidak mungkin menjalankan tugas ini dalam suasana kesendirian," tegasnya dalam forum diseminasi RUPTL dan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).
Rinciannya: Dari Panas Bumi hingga Nuklir
Dari total US$ 188 miliar tersebut, sebesar US$ 171 miliar dialokasikan untuk proyek pengembangan kapasitas, sementara sisanya US$ 17 miliar untuk pemeliharaan (maintenance CAPEX) dan bunga selama konstruksi (Interest During Construction/IDC).
Berikut rincian proyek pembangkit dan infrastruktur yang akan digarap hingga 2034:
-
Energi terbarukan eksisting (hydro, bioenergi, dll): 22,1 GW → US$ 63 miliar
-
Panas bumi (geothermal): 16,6 GW → US$ 26 miliar
-
Variable renewable energy (matahari dan angin): 24,3 GW → US$ 34 miliar
-
Battery Energy Storage System (BESS): 6 GW/27 GWh → US$ 4 miliar
-
Nuklir: 0,5 GW → US$ 3,2 miliar
-
Jaringan transmisi & gardu induk: 47.758 km → US$ 24 miliar
-
Distribusi listrik & gardu: 197.998 km → US$ 11 miliar
-
Smart grid menyeluruh di 5 zona utama di 38 provinsi → US$ 5 miliar
-
Maintenance & IDC: US$ 17 miliar
Swasta Diberi Panggung, PLN Fokus Strategis
Dari total kebutuhan investasi untuk pembangkit sebesar Rp 2.133,7 triliun, mayoritas — 73% atau sekitar Rp 1.566,1 triliun — diarahkan untuk partisipasi swasta atau Independent Power Producer (IPP). Sektor swasta akan mengembangkan pembangkit berkapasitas 49,1 GW.
PLN sendiri akan mengelola investasi pembangkit senilai Rp 567,67 triliun dengan target kapasitas 20,4 GW. Artinya, total tambahan kapasitas yang direncanakan mencapai 69,5 GW hingga 2034.
Transformasi Energi di Titik Kritis
RUPTL 2025-2034 ini sekaligus menandai peta jalan besar transformasi energi nasional. Meski transisi menuju energi hijau terus digaungkan, Indonesia masih akan menambah PLTU berbasis batu bara sebesar 6,3 GW hingga 2034 — sebuah fakta yang menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak.
Load more