ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Badai PHK Mengancam! Industri TPT Tertekan Gempuran Impor dan Wacana BMAD

Industri tekstil nasional di ujung tanduk, 1 juta pelaku UMKM terancam bangkrut akibat gempuran impor dan wacana bea masuk anti dumping benang.
Kamis, 8 Mei 2025 - 12:38 WIB
Badai PHK Mengancam! Industri TPT Tertekan Gempuran Impor dan Wacana BMAD
Sumber :
  • freepik/fxquadro

Jakarta, tvOnenews.com – Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dalam negeri tengah menghadapi ancaman serius. Gempuran produk impor yang kian tak terbendung kini diperparah dengan munculnya wacana pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) terhadap dua bahan baku strategis: Benang Partially Oriented Yarn (POY) dan Drawn Textured Yarn (DTY).

Ketua Komite Tetap Kebijakan dan Regulasi Industri KADIN Indonesia, Veri Anggijono, memperingatkan bahwa dampak kebijakan ini bisa sangat fatal. Menurutnya, lebih dari 5.000 produsen lokal serta sekitar 1 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menggantungkan hidup dari sektor ini terancam bangkrut.

"Industri tekstil kita saat ini sedang lesu akibat gempuran tekstil impor. Jika BMAD terhadap POY dan DTY diberlakukan, ini bukan hanya menambah beban, tapi bisa jadi pukulan terakhir bagi industri TPT kita," ujar Veri dikutip Rabu (8/5/2025).

POY dan DTY sendiri merupakan komponen vital dalam rantai pasok tekstil, terutama bagi produsen berbasis poliester. Ketersediaan bahan baku ini di dalam negeri masih sangat terbatas, sehingga industri nasional terpaksa bergantung pada impor. Dengan adanya BMAD, harga bahan baku diprediksi melonjak drastis, yang tentu akan memicu lonjakan biaya produksi dan menekan daya saing produk lokal.

"Kalau harga benang naik karena beban BMAD, industri tidak bisa lagi menjual kain dengan harga yang kompetitif. Akibatnya, pabrik-pabrik akan menutup operasional dan gelombang PHK akan menjadi tak terhindarkan," imbuh Veri.

Lebih lanjut, ia mendesak pemerintah untuk tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Menurutnya, BMAD untuk POY dan DTY semestinya ditetapkan sebesar nol persen demi menjaga keberlangsungan industri tekstil dalam negeri.

"Kami memohon kepada Bapak Presiden Prabowo untuk mempertimbangkan kembali wacana ini. Pemerintah harus menjamin ketersediaan bahan baku utama tekstil, bukan malah membebani dengan kebijakan protektif yang belum tepat sasaran," tegas Veri.

Dalam kondisi global yang penuh ketidakpastian, sektor industri TPT menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional yang menciptakan jutaan lapangan kerja. Oleh karena itu, setiap kebijakan fiskal dan perdagangan yang menyangkut bahan baku industri harus dibuat dengan memperhatikan dampak riil terhadap pelaku usaha, terutama skala kecil dan menengah yang paling rentan terhadap tekanan biaya.

Dengan wacana BMAD yang kini mengemuka, perhatian pemerintah dituntut lebih tajam agar badai PHK tidak menjadi kenyataan dan industri tekstil nasional tetap bisa bernafas di tengah persaingan global yang kian ketat. (awy/nsp)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT