Luna Maya Inc.: Dari Catwalk ke Cashflow, Ratu Showbiz yang Jadi Sultan Bisnis
- Capture YouTube Crazy Nimir REAL
Jakarta, tvOnenews.com – Siapa bilang selebriti cuma bisa jago tampil di depan kamera? Luna Maya membuktikan bahwa sorotan lampu panggung bisa menjadi pijakan untuk membangun kerajaan bisnis yang tak main-main.
Dari kecantikan, fashion, kuliner, hingga properti, Luna telah menjelma menjadi “CEO dalam balutan glamor”.
Tak hanya modal wajah cantik dan popularitas semata, mantan model papan atas ini juga lihai mencium peluang. Perempuan kelahiran Bali ini menjelma dari aktris dan model menjadi entrepreneur tajir dengan portofolio yang bikin banyak investor melirik.
NAMA Beauty: Cantik Itu Bisnis Serius
Pada 2019, Luna menggandeng Marcel Lukman untuk melahirkan NAMA Beauty, brand skincare dan kosmetik dengan konsep direct-to-consumer. Bukan sekadar jualan lipstik, NAMA Beauty sukses menggoda investor. Pada 2021, startup ini mengantongi dana segar US$5 juta (sekitar Rp71 miliar) dari AC Ventures, SiCepat Ekspres, dan PT Digital Mediatama Maxima Tbk. Dari sinilah Luna mengukuhkan diri sebagai pemain serius di industri kecantikan.
Luna Habit: Dari Lemari ke Lini Bisnis
Tak berhenti di dunia kecantikan, Luna juga membidani Luna Habit, brand fashion perempuan yang mengusung gaya chic dan modern. Diluncurkan pada April 2015 dengan modal cuma Rp50 juta, Luna Habit melejit dengan omzet hingga Rp300 juta per bulan hanya dalam setahun. Gerainya kini sudah menyebar ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Makassar. Fashion bukan lagi sekadar gaya, tapi sumber cuan.
Macama: Menu Cinta dan Cuan
Bisnis kuliner juga jadi ladang panen bagi Luna. Dengan brand Macama by Luna Maya, ia menyajikan menu rice bowl seperti Ayam Kangen dan Ayam Judes. Gerainya hadir di lokasi strategis seperti Menteng dan Bandung. Meski belum ada data omzet terbuka, ekspansi hingga lima lokasi menunjukkan bisnis ini bukan iseng belaka.
Luna Maya Enterprise: YouTube Jadi ATM
Siapa sangka kanal YouTube Luna yang berisi vlog harian dan kolaborasi dengan artis bisa menghasilkan pundi-pundi luar biasa? Rp291 juta per bulan, atau setara Rp3 miliar setahun, jadi bukti bahwa kreativitas di layar bisa dikonversi jadi penghasilan digital yang konsisten.
Properti: Vila Eksotis, Investasi Fantastis
Tak cukup bermain di bisnis konsumtif, Luna juga menancapkan kuku di sektor properti. Sebuah vila di kawasan Canggu, Bali, menjadi bagian dari investasi jangka panjangnya. Disewakan untuk turis kelas atas, properti ini bukan sekadar tempat liburan, tapi mesin uang diam-diam.
Dari Bayaran Syuting ke Sultan Bisnis
Sebagai artis, Luna Maya juga dikenal punya tarif selangit. Untuk sekali tampil di televisi, honornya bisa tembus Rp250 juta. Untuk pemotretan produk luar negeri? Rp60 juta sekali jepret. Sementara itu, dari endorsement saja, pendapatannya bisa belasan hingga puluhan juta rupiah per produk, tergantung reputasi dan eksklusivitas.
Luna tak asal pasang tarif. “Saya pilih produk yang sesuai citra dan kualitas,” ungkapnya dalam sebuah wawancara. Dengan pendekatan selektif itu, Luna tak hanya menjaga reputasi, tapi juga memastikan arus pemasukan tetap lancar dan premium.
Queen of Multiple Income Streams
Dengan portofolio bisnis yang mencakup lima sektor berbeda — kecantikan, fashion, kuliner, digital, dan properti — Luna Maya bukan sekadar selebriti. Ia adalah simbol bagaimana seorang publik figur bisa merancang masa depan finansial yang kokoh di tengah dunia hiburan yang fluktuatif.
Dari catwalk ke cashflow, dari sinetron ke saham, Luna Maya kini adalah CEO dalam dunia yang dulu hanya mengenalnya sebagai artis cantik. Kini, ia adalah contoh nyata: bintang itu bukan hanya bisa bersinar, tapi juga bisa berinvestasi. (nsp)
Load more