Soal Proses Negosiasi Tarif Trump, Menko Airlangga: Pembicaraan Awal
- tvOnenews.com/A.R Safira
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto angkat bicara soal negosiasi antara Indonesia dengan Amerika Serikat, terkait tarif perdagangan yang dikenakan oleh Presiden AS, Donald Trump terhadap Indonesia sebesar 32 persen.
Menurutnya saat ini negosiasi masih dalam tahap awal. Hal ini dinyatakan dirinya usai seremoni penandatanganan Financial Close PLTP Muara Laboh di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, pada Senin (5/5/2025).
Lebih lanjut Airlangga menuturkan bahwa pemerintah akan terus berupaya menegosiasi agar tarif perdagangan yang dikenakan Trump terhadap Indonesia bisa menurun.
“Terkait dengan pembicaraan dari negosiasi karena masih dalam pembicaraan awal, jadi tetap konsisten diberitahukan nanti sesudah ada progresnya,” ucap Airlangga, kepada wartawan.
Selain itu Airlangga juga mengatakan soal rencana impor liquefied natural gas (LNG) yang menjadi bagian negosiasi dengan AS.
“Ya pertama kalau untuk LNG Indonesia sudah punya kontrak LNG dengan Jepang dan itu dilanjutkan. Terkait dengan pembicaraan di Amerika baru pembicaraan awal dan detailnya tentu masih berproses jadi ini masih panjang,” jelasnya.
Kemudian selain pembahasan LNG, Airlangga menyebutkan bahwa terdapat pembahasan kerja sama pengelolaan kritikal mineral antara Indonesia dengan Amerika Serikat.
“Kritikal mineral sudah dibahas selama dari Jepang dan khusus itu tadi dengan Amerika pun kritikal mineral ada pembahasan,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia tidak akan menyerah di tengah kenaikan tarif impor yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Prabowo menegaskan akan tetap berjuang dengan negosiasi untuk merespons tarif timbal balik impor yang ditetapkan AS. Indonesia juga tidak akan meminta belas kasihan pihak lain dalam proses perundingan.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan di acara Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan pada Rabu (23/4/2025).
"Kita tidak akan pernah menyerah. Kita tidak akan pernah berlutut, kita tidak akan pernah mengemis. Kita tidak akan pernah minta-minta (belas) kasian orang lain. Tidak perlu dikasihani, Bangsa Indonesia tidak perlu dikasihani," tegas Prabowo, dikutip Kamis (24/4/2025).
Keyakinan tersebut menurut Prabowo juga didasari kemampuan Indonesia yang akan menuju swasembada pangan.
Load more