Joki UTBK SNBT Fakultas Kedokteran Ketangkap Basah, Mengaku Diupah Hingga Rp50 Juta
- Fakhri Hermansyah-Antara
Bandung, tvOnenews.com - Penjoki ujian tulis berbasis komputer seleksi nasional berdasarkan tes (UTBK SNBT) 2025 mengaku diupah hingga Rp50 juta.
Nilai upah itu didapat saat berhail meloloskan peserta seleksi UTBK SNBT 2025, khususnya yang menyasar fakultas kedokteran.
Diketahui, sindikat joki seleksi UTBK SNBT 2025 ditemukan pada saat proses tes UTBK SNBT 2025 di Kampus Institut Seni Budaya Indonesia Bandung pada Jumat (25/4/2025) dan Ahad (27/4/2025) kemarin.
Terdapat dua penjoki yang diamankan, yakni LVN dan KD.
Ketua Pelaksana UTBK SNBT ISBI Bandung Indra Ridwan mengatakan panitia UTBK SNBT menemukan adanya indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa peserta. Pada sesi 6, Jumat (25/4/2025) lalu, pengawas mengenali peserta ujian yang pernah mengikuti sesi 1 pada Rabu (23/4/2025) lalu.
Selanjutnya, pengawas melakukan pengecekan pada absensi bukti hadir peserta dan rekaman kamera CCTV. Hasilnya, peserta merupakan orang yang sama pada dua sesi tersebut.
"Hasil pendalaman yang dilakukan oleh panitia UTBK ISBI Bandung, pelaku bernama LVN. Pelaku mengakui menggantikan 3 orang peserta di ISBI Bandung," kata Indra saat sesi konferensi pers secara daring, Rabu (30/4/2025).
Indra mengatakan joki tersebut menggantikan salah satu peserta asal Jawa Timur dengan pilihan program studi kedokteran di Universitas Airlangga dan Universitas Udayana.
Ia melanjutkan pada sesi 9, Minggu (27/4/2025) kemarin terjadi kecurangan yang dilakukan oleh seorang peserta. Peserta yang diketahui bernama KD menggantikan dua orang peserta pada sesi 9 dan sesi 2, Rabu (23/4/2025).
"Pelaku diidentifikasi bernama KD. Pelaku mengaku sebagai pengganti 2 orang," ucap dia.
Ia menyebut joki tersebut menggantikan peserta yang mengambil program studi kedokteran.
Selanjutnya, kedua pelaku diminta untuk menandatangani berita acara kecurangan dan mengakui telah menjadi joki. Dari hasil pendalaman, kedua pelaku diperintah oleh orang yang sama.
"Keduanya mengakui disuruh oleh orang yang sama yang berinisial TN," kata dia.
Selain itu, para joki yang menggantikan lima orang peserta tersebut mendapatkan bayaran Rp 30-50 juta dari masing-masing mahasiswa.
"Rp 30 juta hingga Rp 50 juta," kata dia.
(vsf)
Load more