Jakarta, tvOnenews.com — Dunia dikejutkan dengan pernyataan terbuka dari pemerintah Amerika Serikat bahwa tarif dagang terhadap China tak bisa dipertahankan. Hal ini membuka peluang besar meredanya perang dagang yang selama ini memicu gejolak ekonomi global.
"Ini seperti embargo. Tidak ada yang untung jika perdagangan berhenti," ujar Bessent, mengutip Reuters, Rabu (23/4/2025).
Gedung Putih kini mempertimbangkan pemangkasan tarif besar-besaran atas produk China. Meski belum ada keputusan resmi, sumber Wall Street Journal menyebut potensi pemangkasan bisa capai 50%.
Pasar merespons positif. Indeks S&P 500 naik 1,67% ke 5.375,86. Namun, Bessent memperkirakan kepastian kebijakan baru muncul pada kuartal ketiga 2025.
Tarif tinggi yang diberlakukan Donald Trump, termasuk tarif 10% untuk semua impor, serta tarif besar untuk baja dan mobil, menuai gugatan dari 12 negara bagian, termasuk New York dan California.
Load more