Sleman, tvOnenews.com - Seiring dengan meningkat pesatnya harga jual beli logam mulia di Indonesia dalam beberapa waktu ke belakang, permintaan akan suplai emas dan hasil tambang logam mulia lainnya juga turut meningkat.
Untuk meraih peluang tersebut, diperlukan adanya optimalisasi dalam proses pertambangan, untuk memaksimalkan hasil dengan mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan proses penambangan tersebut seminimal mungkin.
"Tantangannya adalah Industri Pertambangan harus mendukung Target Nett Zero Emision (NZE) 2060 melalui strategi energi seperti mengurangi menggunakan bahan bakar fosil dan menggantinya menggunakan energi terbarukan," kata President Director & CEO PT Freeport Indonesia, Tony Wenas saat mengisi acara dalam seminar nasional (semnas) Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY), dikutip dari keterangan tertulis kampus ITNY, Selasa (22/4/2025).
Dalam mencapai optimalisasi tersebut diperlukan adanya riset yang intens oleh Pelaku Industri Pertambangan dengan melibatkan berbagai macam latar belakang bidang kerja mulai dari praktisi hingga akademisi di tingkat universitas.
Keterlibatan mahasiswa dan akademisi di Universitas dalam riset diharapkan dapat memunculkan solusi baru dan meningkatkan kualitas lulusan menjadi SDM yang siap bersaing dan memiliki bekal lebih di industri pertambangan
Dalam seminar bertajuk bertajuk ‘Potensi Investasi The Gold Year dengan Sumber Daya Mineral Menuju Transisi Energy Evolution 2045' tersebut, Tony juga membeberkan optimalisasi dalam Transisi Energi, tantangan dan peluangnya.
"Peluang yang ada saat ini adalah Indonesia memiliki sumber daya mineral yang menempati urutan top 10 dunia, dimana sumber daya mineral tersebut diperlukan untuk mendukung transisi energi di seluruh dunia" katanya.
Load more