Jakarta, tvOnenews.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah pada perdagangan Selasa (22/4) seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap intervensi politik terhadap kebijakan moneter Amerika Serikat. Tekanan muncul setelah mantan Presiden AS Donald Trump kembali menyerang independensi bank sentral AS (The Fed) melalui media sosial.
Analis BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menilai tekanan eksternal seperti ini dapat mendorong IHSG mendekati level support 6.400. "Tendensi koreksi masih ada. Pernyataan Trump yang terus menekan The Fed agar memangkas suku bunga bisa memicu kekacauan dalam persepsi independensi The Fed," jelasnya di Jakarta.
Melalui unggahan di platform Truth Social, Trump kembali melontarkan kritik tajam kepada Ketua The Fed, Jerome Powell. Ia menyebut Powell sebagai "Mr. Too Late" dan “pecundang besar,” sambil menuntut pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
Lebih jauh, Trump bahkan memberi sinyal soal kemungkinan pemecatan Powell — sesuatu yang pernah dipertimbangkan secara terbuka selama masa kepresidenannya. Hal ini menimbulkan keresahan di pasar keuangan global, mengingat The Fed secara prinsip dijaga untuk tetap independen dari pengaruh politik.
Load more