Apa Itu Love Scamming? Penipuan Berkedok Cinta yang Rawan Jerat Pekerja Migran Indonesia, TKI Jangan Jadi Bucin!
- Ist
Di era digital saat ini, penipuan berkedok hubungan kasih sayang ini juga menjadi ancaman siapa saja di media sosial, khususnya melalui aplikasi dan platform pertemanan atau jodoh secara online.
Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri yang melansir FBI, pelaku love scam akan mengelabui korban dengan memanfaatkan tumbuhnya benih-benih cinta.
Modalnya adalah bujuk rayu hingga perlakuan manis yang ujung-ujungnya memanfaatkan kepercayaan korban, hingga akhirnya menggarong hartanya.
“Ini adalah konsep penipuan romansa. Ini adalah bentuk rekayasa sosial, di mana penipu menargetkan individu yang mencari persahabatan atau romansa yang kemudian mereka manipulasi. Tujuannya untuk mendapatkan uang atau layanan lain,” tulis Supervisory Special Agent Unit Kejahatan Ekonomi FBI David Harding dikutip dari podcast berjudul For The Love of Money yang diunggah di laman FBI.
Menurut data FBI, pada 2021, kerugian akibat penipuan melalui internet di seluruh dunia mencapai US$7 miliar atau kurang lebih Rp118 triliun (asumsi kurs saat ini).
Sedangkan, kerugian akibat penipuan terkait romantika atau love scam mencapai US$956 juta atau kurang lebih Rp16 triliun. Artinya, kerugian akibat penipuan bermodus cinta mencapai 13 persen dari jumlah total kerugian scam di internet dengan jumlah pengaduan mencapai 24 ribu laporan.
Dua puluh tahun lalu, kata Agent Harding, modus pelaku adalah memanipulasi korban untuk memberikan uang dalam bentuk cek maupun transfer antar rekening.
Tapi di era teknologi yang serba canggih saat ini, pelaku bahkan dapat memanfaatkan korban untuk menginvestasikan uang dalam bentuk cryptocurrency atau gift card.
Konsep penipuan romansa ini adalah bentuk rekayasa sosial di mana penipu menargetkan individu yang mencari persahabatan, teman kencan, atau cari jodoh yang kemudian dapat mereka manipulasi dan mendapatkan uang atau layanan lain.
Di Indonesia, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pernah mendeteksi transaksi bahwa ada kerugian mencapai miliaran rupiah dari kasus penipuan bermodus cinta.
Saat memikat korban, pelaku biasanya merayu lebih dalam dan mengatakan membutuhkan uang untuk beragam alasan dan kebutuhan, termasuk iming-iming bisnis.
Load more