Stok Beras RI Melimpah! Penyerapan Naik 2.000%, Amran: Ini yang Terbesar dalam 20 Tahun!
- Ist
Jakarta, tvOnenews.com – Stok beras Indonesia mencetak rekor tertinggi dalam dua dekade terakhir! Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan bahwa cadangan beras nasional saat ini telah mencapai 2,8 juta ton, dan diperkirakan naik menjadi 3,3 juta ton dalam waktu dekat.
"Ini adalah stok tertinggi dalam 10–20 tahun terakhir," ujar Amran dalam Konferensi Pers terkait hasil kunjungan ke Yordania, di Kementerian Pertanian Indonesia, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Lonjakan cadangan ini dinilai sebagai tonggak penting dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Lebih mengejutkan lagi, Amran menyebutkan bahwa penyerapan beras oleh pemerintah meningkat hingga 2.000% dibandingkan periode sebelumnya.
"Kita bisa capai ini setelah merevisi regulasi yang sebelumnya berbelit, sehingga petani lebih mudah menjual hasil panennya," jelasnya.
Regulasi Disederhanakan, Petani Diuntungkan
Selama ini, distribusi beras kerap terkendala oleh jalur birokrasi yang panjang dan kurang efisien. Namun dalam beberapa bulan terakhir, Kementan bersama stakeholder terkait melakukan langkah cepat untuk menyederhanakan proses penyaluran dan pembelian beras dari petani.
"Dulu ada banyak syarat dan tanda tangan yang harus dikumpulkan, sekarang kita potong habis itu semua. Regulasi harus berpihak ke petani dan rakyat," kata Amran tegas.
Ketahanan Pangan di Tengah Tantangan Global
Di tengah gejolak pangan global dan ancaman perubahan iklim, Indonesia justru mencatatkan progres signifikan dalam sektor pangan. Peningkatan stok dan serapan ini menjadi bukti bahwa strategi pemerintah tidak hanya berjalan, tapi juga menghasilkan dampak konkret.
Dengan proyeksi cadangan mencapai 3,3 juta ton, Indonesia kini lebih siap menghadapi potensi krisis pangan global yang dipicu oleh konflik geopolitik dan perubahan iklim ekstrem.
Petani Optimis, Negara Kuat
Para petani pun menyambut baik langkah-langkah yang diambil pemerintah. Selain penyerapan hasil panen yang lebih cepat, harga di tingkat petani pun dinilai lebih stabil.
"Kalau petani senang, negara kuat," ujar Amran sembari menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan reformasi di sektor pertanian. (jta/nsp)
Load more