News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Jatuh sampai Rp11 Ribu! Harga Ayam Hidup Anjlok Drastis Usai Lebaran, Pemerintah Didesak Kontrol Jebakan Suplai DOC: Peternak Rugi Besar

Harga ayam jatuh! Padahal, menurut Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 6 Tahun 2024, harga acuan ayam hidup seharusnya berkisar Rp23.000–35.000 per kilogram.
Rabu, 16 April 2025 - 20:18 WIB
Ilustrasi - Harga Ayam Hidup Anjlok Drastis Usai Lebaran.
Sumber :
  • Dok. Kementan

Jakarta, tvOnenews.com - Harga ayam hidup (livebird) terus merosot tajam setelah Lebaran 2025, memicu kerugian besar bagi para peternak. Kondisi ini menjadi perhatian serius Ombudsman Republik Indonesia (ORI) yang mendesak pemerintah segera melakukan intervensi.

Kerugian dialami para peternak karena harga jual ayam hidup jauh di bawah harga acuan nasional. Ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan memicu banjir pasokan di pasar. Dampaknya, harga jatuh dan merugikan peternak dalam skala besar.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menyatakan perlunya langkah cepat dari pemerintah, terutama dalam menyerap kelebihan produksi ayam hidup sebagai cadangan pangan nasional.

Ombudsman mencatat harga ayam hidup di wilayah Jawa Barat pada periode 7–11 April 2025 berkisar Rp11.000–12.000 per kilogram. Sedangkan pada 14–16 April 2025 naik sedikit ke angka Rp13.000–14.000 per kilogram.

Padahal, menurut Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 6 Tahun 2024, harga acuan ayam hidup seharusnya berada pada kisaran Rp23.000–35.000 per kilogram.

"Jika dibandingkan dengan harga acuan, maka ada selisih kerugian setidaknya Rp9.000 per kilogram livebird. Kerugian para peternak mandiri dengan populasi 6 juta ekor. Dengan berat rata-rata per ekor ayam hidup 1,6 kg, jumlah produksi Rp9,6 juta kg per minggu maka estimasi kerugian tiap minggunya mencapai Rp86,4 miliar," terang Yeka di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan.

Ia memperkirakan, tanpa adanya langkah konkret dari pemerintah, kerugian ini bisa terus menumpuk hingga mencapai Rp691,2 miliar pada akhir Mei 2025. Karena itu, Ombudsman mendorong Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional segera turun tangan.

Salah satu rekomendasi utama Ombudsman adalah menyerap kelebihan ayam hidup sebagai cadangan pangan nasional, atau mengintegrasikannya dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan begitu, kerugian peternak dapat diminimalkan.

Selain itu, pemerintah juga diminta melakukan koordinasi dengan pelaku usaha besar, seperti perusahaan pembibitan (breeding) dan pakan ternak (feedmill), agar turut membantu menyerap kelebihan produksi ayam hidup.

Yeka juga meminta Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kementerian Pertanian memperkuat pengawasan terhadap pengaturan Setting Hatching Record (SHR) setiap pekan, guna menghindari produksi yang melampaui permintaan pasar.

SHR merupakan catatan pengaturan penetasan telur ayam yang berfungsi untuk mengelola keseimbangan pasokan dan permintaan ayam hidup.

Ia menilai, persoalan utama anjloknya harga saat ini adalah lemahnya kontrol terhadap SHR Day Old Chicken (DOC) atau anak ayam usia sehari. Pemerintah dinilai belum optimal dalam mengevaluasi dan menyesuaikan produksi agar sesuai dengan permintaan pasar.

"Jumlah permintaan DOC per minggunya berkisar 60–65 juta ekor. Pada Maret 2025, SHR mencapai 70 juta ekor per minggu. Sehingga melebihi jumlah permintaan atau oversupply," ucap Yeka.

Faktor lainnya, menurut Yeka, adalah tingginya harga DOC pada Februari 2025 yang mencapai Rp7.000–8.500 per ekor. Kenaikan ini membuat peternak dan pelaku usaha tergoda untuk meningkatkan produksi. Namun saat ini, harga DOC jatuh drastis ke kisaran Rp500 per ekor akibat kelebihan pasokan.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Kondisi anjloknya harga ayam hidup pasca-Lebaran menjadi sinyal kuat bagi pemerintah untuk segera memperbaiki sistem pengawasan dan pengendalian produksi unggas nasional. 

Tanpa intervensi yang tepat dan cepat, kerugian para peternak akan terus membesar, bahkan bisa memicu keruntuhan ekosistem peternakan rakyat. (rpi)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT