Washington, tvOne
Federal Reserve AS pada Rabu (16/3/2022) menaikkan suku bunga acuannya untuk pertama kalinya sejak 2018 karena berusaha menjinakkan inflasi AS tertinggi dalam empat dekade.
"Inflasi tetap tinggi, mencerminkan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan terkait pandemi, harga energi yang lebih tinggi, dan tekanan harga yang lebih luas," kata The Fed dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan kebijakan dua hari, menambahkan krisis Ukraina dan peristiwa terkait kemungkinan akan " menciptakan tekanan ke atas tambahan" pada inflasi dan membebani kegiatan ekonomi.
Bank sentral memutuskan untuk menaikkan kisaran target suku bunga dana federal sebesar seperempat poin persentase menjadi 0,25 hingga 0,50 persen dan "mengantisipasi bahwa kenaikan berkelanjutan dalam kisaran target akan sesuai," kata pernyataan itu.
Selain itu, bank sentral mengharapkan untuk mulai mengurangi kepemilikan surat berharga AS dan utang agensi dan sekuritas yang didukung hipotek agensi "pada pertemuan mendatang", menurut pernyataan itu.
Kisaran target suku bunga dana federal sebelumnya ditetapkan mendekati nol pada Maret 2020 untuk merangsang ekonomi AS pada awal pandemi COVID-19.
Bank sentral juga memulai program pembelian obligasi tanpa batas untuk menopang pasar dan mengurangi biaya pinjaman jangka panjang. Sekarang neraca The Fed telah membengkak menjadi hampir 9 triliun dolar AS dari sekitar 4,5 triliun dolar AS dua tahun lalu.
Load more