Jakarta, tvOnenews.com – Di tengah perang dagang jilid dua yang kembali memanas, China bersuara lantang.
“Kami tidak akan menoleransi segala bentuk tekanan yang merugikan kedaulatan dan pembangunan China. Jika AS melangkah, kami akan balas sampai akhir,” tegas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Selasa (8/4).
Trump sebelumnya mengancam akan menaikkan tarif tambahan terhadap produk China jika negara itu tidak menarik tarif balasan sebesar 34 persen terhadap AS. Ancaman itu ditulis Trump melalui akun X (dulu Twitter), dan menyatakan bahwa negosiasi dengan China akan dihentikan sementara negosiasi baru akan dimulai dengan negara lain.
Kebijakan ini adalah bagian dari serangkaian eskalasi. Mulai Februari 2025, Trump mengenakan tarif 10 persen untuk semua barang China, kemudian 20 persen pada Maret, dan 34 persen pada awal April. Kini, ia mengancam menaikkan lagi sebesar 50 persen.
Jika benar dilakukan, maka barang-barang asal China seperti ponsel, komputer, mainan, dan furnitur akan menghadapi tarif total 104 persen di pasar AS. Padahal, China adalah eksportir terbesar kedua ke AS dengan nilai mencapai USD 439 miliar per tahun.
Load more