Chandra Asri Milik Prajogo Pangestu Caplok Saham Shell Singapura Rp4,21 Triliun, Kuasai Produksi 237 Ribu Barel Minyak per Hari
- Dok. Chandra Asri
Jakarta, tvOnenews.com – PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) milik Chandra Asri Group mengumumkan telah menyelesaikan proses akuisisi 100% saham Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (ACE) dari Shell Singapore Pte. Ltd. (SSPL).
ACE sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di sektor kilang minyak dan sebelumnya bernama Shell Singapore Energy Park Pte. Ltd.
Perusahaan milik Prajogo Pangestu itu mencaplok ACE melalui salah satu anak usahanya yang didirikan di Singapura yakni CAPGC Pte. Ltd., sebuah perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung oleh Chandra Asri Group sebesar 80%.
Mengutip prospektus TPIA pada Kamis (3/4/2025), nilai transaksi akuisisi tersebut mencapai US$253.744.763,21 atau sekitar Rp4,21 triliun (asumsi kurs Rp16.600/dolar).
Akuisisi ini mencakup aset strategis di sektor energi dan petrokimia, termasuk kilang dengan kapasitas pemrosesan 237.000 barel minyak mentah per hari, fasilitas Ethylene Cracker berkapasitas 1,1 juta metrik ton per tahun di Pulau Bukom, serta berbagai aset petrokimia hilir di Pulau Jurong.
Dengan akuisisi ini, Chandra Asri Group milik konglomerat Prajogo Pangestu memperkuat jejak bisnisnya di Asia Tenggara serta meningkatkan kontribusi terhadap ketahanan energi Indonesia.
Presiden Direktur dan CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra, menyatakan bahwa langkah ini merupakan pencapaian penting dalam mendukung industri petrokimia dan energi nasional.
"Dengan memperluas jejak strategis melalui Aster, kami memastikan ketersediaan sumber daya vital bagi negara serta berkontribusi pada stabilitas ekonomi jangka panjang dan daya saing global Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Sebagai mitra pertumbuhan, kami berharap dapat bekerja sama erat dengan para mitra kami untuk mendorong inovasi, keunggulan operasional, dan pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang,” tambahnya.
Dengan bergabungnya ACE ke dalam ekosistem Chandra Asri Group, maka diharapkan akan mengoptimalkan rantai pasok dan perdagangan antara Indonesia dan Singapura.
Hal ini diklaim akan meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi ketergantungan pada impor, serta memastikan ketersediaan bahan baku penting seperti Ethylene, Propylene, dan berbagai monomer.
Managing Director Glencore Singapore, Quek Chin Thean, juga menekankan bahwa akuisisi ini selaras dengan strategi investasi mereka dalam aset berpotensi tinggi.
"Akuisisi oleh CAPGC sejalan dengan strategi kami yang lebih luas dalam berinvestasi pada aset berpotensi tinggi dan memperluas kehadiran di pasar utama. Perusahaan tetap berkomitmen untuk mendorong inovasi, keberlanjutan, dan keunggulan operasional di seluruh kegiatan bisnisnya.”
Langkah akuisisi ini juga diperkirakan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, termasuk penciptaan sekitar 200 peluang kerja baru melalui pendirian unit operasional backend Aster di Indonesia.
Selain itu, keuntungan dari Aster akan direpatriasi dan diinvestasikan kembali untuk pengembangan lebih lanjut.
Ekspansi ini tampaknya Chandra Asri Group milik Prajogo Pangestu semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama di industri petrokimia Asia Tenggara dan memperkuat daya saing global Indonesia dalam sektor energi dan kimia. (rpi)
Load more