Catat! Calon Perantau yang Mau ke Jakarta Usai Lebaran 2025 Diberi Syarat Khusus
- Julio Trisaputra-tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliani, mengapresiasi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang tidak menggelar Operasi Yustisi guna menjaring pendatang baru pasca-Idulfitri 2025.
Meski demikian, ia mengingatkan agar para pendatang sudah memiliki tempat tinggal sebelum datang ke Jakarta.
“Jika mau datang ke Jakarta, perlu dijelaskan dahulu tempat tinggalnya di mana, siapa penanggung jawabnya, dan mau (aktivitas) apa,” ujar Rany, dalam keterangan tertulis, Kamis (27/3/2025).
Imbauan ini disampaikan untuk menjaga ketertiban ibu kota dan mencegah penyalahgunaan lahan kosong. Ia mengungkapkan bahwa selama ini banyak pendatang yang mendirikan bedeng liar atau tempat tinggal di lahan kosong akibat tidak memiliki hunian yang jelas.
“Tujuannya agar Jakarta tetap tertib. Tidak ada penyalahgunaan lahan kosong,” tegasnya.
Rany juga menyadari bahwa Jakarta masih menjadi magnet bagi masyarakat dari luar daerah untuk mengadu nasib. Banyak orang yang datang ke ibu kota dengan harapan mendapat pekerjaan dengan upah besar.
“Jakarta harus diakui masih menjadi tempat dan harapan bagi masyarakat daerah untuk menggapai mimpi. Kalau memang sudah ada panggilan kerja, silakan (datang),” katanya.
Sementara itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memprediksi jumlah pendatang pasca-Idulfitri 2025 akan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024.
Berdasarkan data tiga tahun terakhir, jumlah pendatang ke Jakarta terus menurun. Tahun 2022 tercatat sebanyak 27.478 orang, lalu tahun 2023 menurun menjadi 25.918 orang, dan tahun 2024 menyusut lagi menjadi 16.207 orang. Untuk tahun 2025, Dukcapil memprediksi jumlah pendatang berkisar 10 ribu hingga 15 ribu orang.
Kebijakan tanpa Operasi Yustisi ini diharapkan tetap menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk di Jakarta, sekaligus memastikan para pendatang memiliki kehidupan yang layak di ibu kota.
(agr/vsf)
Load more