Muhammadiyah: Dari Langgar Kecil hingga Organisasi Keagamaan Terkaya di Dunia yang Ikut Menggerakan Ekonomi Indonesia
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Siapa sangka, organisasi Islam yang bermula dari langgar kecil di Kauman, Yogyakarta kini dinobatkan sebagai salah satu organisasi keagamaan terkaya di dunia.Â
Berdasarkan laporan Seasia Stats, Muhammadiyah menempati peringkat keempat dalam daftar organisasi keagamaan terkaya di dunia, dengan aset mencapai Rp454 triliun.Â
Namun, bagaimana Muhammadiyah bisa tumbuh sebesar ini, dan apa dampaknya terhadap perekonomian Indonesia? Berikut ulasannya!
Awal Berdiri: Dari Kauman untuk Umat
Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Organisasi ini lahir sebagai gerakan Islam modernis yang bertujuan untuk memurnikan ajaran Islam serta meningkatkan kesejahteraan umat melalui pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Saat itu, pendidikan di Indonesia masih sangat terbatas, terutama bagi masyarakat pribumi. KH. Ahmad Dahlan mendirikan sekolah-sekolah Islam modern, menggabungkan ilmu agama dengan ilmu umum, sebagai langkah awal membangun peradaban Islam yang lebih maju.
Pilar Ekonomi Muhammadiyah: Pendidikan, Kesehatan, dan Wakaf Produktif
Seiring berjalannya waktu, Muhammadiyah berkembang menjadi raksasa ekonomi berbasis keagamaan di Indonesia. Keberhasilannya dalam membangun ribuan sekolah, universitas, rumah sakit, dan lembaga sosial telah menjadikannya pemain utama dalam ekonomi nasional.
-
Pendidikan sebagai Sumber Ekonomi
Muhammadiyah saat ini mengelola lebih dari 170 universitas dan ribuan sekolah di seluruh Indonesia. Kampus-kampus seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah menjadi universitas swasta terbaik yang tidak hanya berkontribusi pada pendidikan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong perekonomian lokal. -
Kesehatan dan Jaringan Rumah Sakit
Di sektor kesehatan, Muhammadiyah memiliki lebih dari 120 rumah sakit dan klinik yang tersebar di berbagai daerah. Dengan sistem pelayanan profesional, rumah sakit Muhammadiyah menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia, menciptakan sumber pendapatan yang besar serta lapangan kerja bagi tenaga medis. -
Wakaf Produktif, Fondasi Keuangan Mandiri
Muhammadiyah tidak hanya mengandalkan donasi, tetapi juga mengembangkan konsep wakaf produktif. Tanah dan bangunan yang diwakafkan tidak hanya menjadi masjid atau pesantren, tetapi juga dikelola secara profesional untuk kepentingan bisnis, pendidikan, dan kesehatan. Strategi inilah yang membuat Muhammadiyah mandiri secara finansial tanpa bergantung pada dana pemerintah atau asing.
Load more