Muhammadiyah: Raksasa Keagamaan Indonesia dengan Kekayaan Fantastis Capai Rp454 Triliun
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Nama Muhammadiyah kembali menjadi sorotan setelah dinobatkan sebagai salah satu organisasi keagamaan terkaya di dunia.
Dengan aset yang mencapai Rp454,24 triliun, Muhammadiyah bahkan mengungguli banyak organisasi keagamaan global dalam hal pengelolaan dana dan amal usaha.
Berdasarkan laporan dari Seasia Stats, Muhammadiyah menempati peringkat keempat sebagai organisasi keagamaan terkaya di dunia. Selain itu, kekayaan Muhammadiyah diperkirakan mencapai Rp400 triliun, menjadikannya salah satu organisasi Islam terkaya di dunia.
Bagaimana organisasi yang didirikan KH. Ahmad Dahlan ini bisa menjadi raksasa ekonomi dalam dunia keagamaan? Simak ulasannya!
Jaringan Amal Usaha Raksasa, dari Kampus hingga Rumah Sakit
Tidak banyak yang tahu bahwa Muhammadiyah memiliki jaringan amal usaha yang sangat luas. Organisasi ini mengelola lebih dari 170 universitas, ribuan sekolah, lebih dari 120 rumah sakit dan klinik, serta panti asuhan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Banyak dari lembaga ini telah berkembang menjadi institusi ternama, seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang menjadi universitas swasta terbaik di Indonesia.
Di sektor kesehatan, rumah sakit Muhammadiyah juga berperan besar dalam memberikan layanan medis berkualitas dengan standar profesional.
Dari Pendidikan hingga Kesehatan, Pendapatan Mengalir Deras
Dua sektor utama yang menjadi penyokong ekonomi Muhammadiyah adalah pendidikan dan kesehatan. Kampus-kampus Muhammadiyah menjadi pilihan utama bagi ribuan mahasiswa setiap tahunnya, menciptakan sumber pendapatan yang stabil.
Di sisi lain, rumah sakit Muhammadiyah juga terus berkembang, tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan kepada anggota tetapi juga masyarakat umum. Rumah sakit ini menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar yang mendukung operasional organisasi secara mandiri.
Kemandirian Finansial dan Sistem Wakaf Produktif
Berbeda dengan banyak organisasi keagamaan lain yang bergantung pada dana hibah atau donasi pemerintah, Muhammadiyah menjalankan prinsip kemandirian finansial.
Organisasi ini mengelola aset dengan sistem wakaf produktif, di mana tanah dan bangunan yang diwakafkan digunakan untuk kepentingan bisnis, pendidikan, dan kesehatan.
Hal ini membuat Muhammadiyah tidak hanya bertahan tetapi terus berkembang tanpa harus bergantung pada bantuan asing atau negara. Manajemen yang profesional serta tata kelola yang baik menjadi kunci keberhasilan Muhammadiyah dalam mempertahankan asetnya.
Load more