Dari Perdana Menteri ke Investor, Thaksin Shinawatra Resmi di BPI Danantara!
Jakarta, tvOnenews.com - Nama Thaksin Shinawatra kembali menggebrak dunia bisnis dan politik Asia Tenggara. Mantan Perdana Menteri Thailand yang dikenal sebagai sosok kontroversial ini baru saja diumumkan sebagai anggota dewan pengawas di BPI Danantara, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Indonesia.
Langkah ini memunculkan berbagai spekulasi terkait perannya di perusahaan tersebut dan kemungkinan strateginya dalam dunia bisnis.
Perjalanan Karier: Dari Polisi hingga Perdana Menteri
Thaksin Shinawatra lahir pada 26 Juli 1949 di San Kamphaeng, Chiang Mai, Thailand. Mengawali karier sebagai perwira polisi setelah lulus dari Akademi Kepolisian Kerajaan Thailand pada 1973, ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat dan meraih gelar master serta doktor dalam bidang peradilan pidana.
Namun, jalannya tak berhenti di dunia kepolisian. Ia justru beralih ke bisnis dan politik yang kemudian menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh di Thailand.
Thaksin mengawali kesuksesan bisnisnya dengan mendirikan Advanced Info Service (AIS), yang kemudian menjadi operator telekomunikasi seluler terbesar di Thailand. Melalui Shin Corporation yang didirikannya pada 1987, ia meraup keuntungan besar dan menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di Thailand.
Keberhasilannya di dunia bisnis kemudian membawanya ke panggung politik. Pada 1998, ia mendirikan Partai Thai Rak Thai (TRT) dan berhasil memenangkan pemilu 2001, menjadi perdana menteri pertama yang menyelesaikan masa jabatan penuh di Thailand. Popularitasnya semakin meningkat hingga kembali terpilih pada 2005 dengan suara mayoritas.
Jatuh Bangun di Dunia Politik
Meski sukses membawa berbagai kebijakan populis, seperti program kesehatan universal dan pengentasan kemiskinan, Thaksin juga menghadapi kritik keras. Tuduhan korupsi dan pelanggaran HAM menjadi momok yang akhirnya mengguncang kekuasaannya.
Pada 2006, ia digulingkan melalui kudeta militer dan harus menjalani hidup dalam pengasingan selama 15 tahun sebelum akhirnya kembali ke Thailand pada 2023.
Kekayaan dan Manuver Bisnis Terbaru
Sebagai sosok yang memiliki kekayaan sekitar US$2 miliar menurut Forbes, Thaksin tak pernah lepas dari dunia bisnis. Asetnya sempat dibekukan oleh pemerintah Thailand pada 2006 dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan, namun ia tetap mampu mempertahankan posisi sebagai pemain besar di sektor investasi.
Kini, langkah barunya sebagai dewan pengawas di BPI Danantara menimbulkan tanda tanya. Apakah ini merupakan bagian dari strategi ekspansinya di kawasan Asia Tenggara? Ataukah sekadar langkah baru untuk kembali memperkuat jaringan bisnisnya setelah bertahun-tahun menghadapi turbulensi politik?
BPI Danantara sendiri dikenal sebagai perusahaan investasi yang fokus pada berbagai sektor strategis di Indonesia. Dengan masuknya Thaksin dalam jajaran dewan pengawas, banyak pihak menduga akan ada perubahan strategi signifikan yang akan mempengaruhi dinamika bisnis di Indonesia dan kawasan.
Strategi atau Langkah Politik Baru?
Kehadiran Thaksin di BPI Danantara tentu menjadi sorotan. Sebagai figur dengan pengalaman luas di bidang bisnis dan pemerintahan, keterlibatannya berpotensi membawa dampak besar. Namun, masih menjadi pertanyaan apakah ini sekadar manuver bisnis atau ada agenda politik yang lebih besar di balik langkahnya.
Yang jelas, dunia bisnis dan politik Asia Tenggara kembali dibuat penasaran dengan gerak-gerik Thaksin Shinawatra. Apakah ini awal dari babak baru kejayaan seorang Thaksin, atau sekadar strategi bertahan dalam pusaran bisnis global? Waktu yang akan menjawabnya.
Load more