Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, mengungkapkan bahwa deflasi pada Februari 2024 bukan hanya faktor harga diatur pemerintah (administered price).
Menurutnya, deflasi itu juga dipengaruhi oleh faktor melemahnya daya beli masyarakat.
Hal tersebut tentunya membantah apa yang disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang membentuk dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Maret 2025 di Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Direktur CORE mengatakan, selain kelompok tarif listrik, yang mengalami, penurunan inflasi juga pada kelompok makanan.
“Ini sesuatu yang tidak lazim, karena biasanya menjelang Ramadan justru harga barang-barang sudah mulai merangkak naik, terutama akan meningkat lebih tinggi lagi pada Ramadhan dan Lebaran," ungkap Faisal dikutip dari Antara di Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Harganya itu justru mengalami penurunan, nah ini sesuatu yang tidak biasa dan bisa dikaitkan dengan penurunan daya beli secara umum,” imbuhnya.
Namun demikian, ia memang tidak memungkiri bahwa faktor pendorong deflasi terbesar pada Februari 2024 yaitu dari harga diatur pemerintah, utamanya pada kelompok tarif listrik.
Load more