Profil Ifan Seventeen: Dari Tragedi Tsunami hingga Pimpin Industri Film BUMN
- tim tvone - happy oktavia
Jakarta tvOnenews.com - Riefian Fajarsyah, atau yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, kini tengah menjadi perbincangan karena baru-baru ini diangkat sebagai Direktur Utama Perum Produksi Film Negara (PFN), sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang produksi film.
Pengangkatan ini menjadi sorotan karena menandai langkah besar Ifan di luar dunia musik, memperlihatkan kemampuan dan pengaruhnya di industri kreatif yang lebih luas.
Perjalanan Karier Musik Bersama Seventeen
Ifan Seventeen lahir pada 16 Maret 1983 di Yogyakarta, Indonesia. Ia mulai meniti karier di dunia musik sejak bergabung dengan Seventeen pada tahun 2008 sebagai vokalis utama. Album pertama bersama Ifan berjudul Lelaki Hebat dirilis pada tahun yang sama, menandai pergeseran genre Seventeen dari rock ke pop.
Selama berkarier dengan Seventeen, Ifan merilis sejumlah album populer seperti Dunia yang Indah (2011), Sang Juara (2013), dan Pantang Mundur (2016). Seventeen menjadi salah satu band pop paling dikenal di Indonesia, dengan lagu-lagu yang kerap menjadi hits dan mendapatkan tempat di hati penggemar.
Tragedi Tsunami Selat Sunda
Perjalanan Ifan bersama Seventeen menghadapi titik terendah pada 22 Desember 2018. Saat Seventeen tampil di acara yang diselenggarakan oleh PLN di Tanjung Lesung, tsunami Selat Sunda menghantam panggung dari belakang. Tragedi ini menewaskan hampir seluruh anggota band, termasuk istri Ifan, Dylan Sahara, yang saat itu hadir sebagai penonton. Ifan menjadi satu-satunya anggota Seventeen yang selamat dari bencana tersebut.
Bangkit di Dunia Politik dan Industri Kreatif
Setelah tragedi tersebut, Ifan memutuskan untuk bangkit dan mencoba peruntungan di dunia politik. Pada tahun 2019, ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari
Partai Gerindra. Meskipun tidak terpilih, langkah tersebut menunjukkan bahwa Ifan memiliki ketertarikan dan kapasitas untuk berkontribusi di luar dunia hiburan. Pengalamannya di dunia politik ini memperkuat kemampuan kepemimpinan dan memperluas jaringan Ifan di kalangan pengambil kebijakan dan industri kreatif.
Diangkat sebagai Direktur Utama Perum PFN
Ifan resmi dilantik sebagai Direktur Utama Perum Produksi Film Negara (PFN) pada 10 Maret 2025 oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Proses pengangkatan ini melalui tahapan seleksi yang ketat, mempertimbangkan pengalaman Ifan di industri kreatif dan kapasitas manajerialnya.
Load more