ADVERTISEMENT
Advertnative
Jakarta, tvOnenews.com - Pengusaha yang dijuluki 'Raja Minyak' Muhammad Riza Chalid berpeluang diperiksa Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
Hal itu disampaikan penyidik mengingat rumah yang Riza Chalid sempat digeledah oleh penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar menegaskan bahwa pihaknya akan memanggil siapapun yang terkait dengan dugaan korupsi minyak besar-besaran ini.
“Sepanjang merupakan bagian dari kebutuhan penyidikan, pihak-pihak manapun yang bisa membuat terang tindak pidana ini tentu akan dipanggil,” kata Harli di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Terkait apakah penyidik sudah memanggil Riza Chalid atau belum, Harli tidak bisa memberikan jawaban pasti.
“Nanti kami cek,” singkatnya.
Diketahui, putra dari Riza Chalid yang bernama Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam kasus ini atas kapasitasnya sebagai beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa.
Tersangka lain, Gading Ramadhan Joedo (GRJ), selaku Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Dirut PT Orbit Terminal Merak, juga disebut-sebut sebagai putra angkat kedua Riza Chalid.
Kemudian, Kejagun juga telah beberapa kali menggeledah rumah Riza Chalid yang berlokasi di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk mengusut kasus skandal bahan bakar minyak (BBM) yang sangat besar ini.
Diketahui, Riza Chalid adalah seorang pengusaha kawakan Indonesia yang menjalankan bisnis di berbagai sektor. Gurita bisnisnya merambah sektor ritel mode, perkebunan sawit, industri minuman, hingga perdagangan minyak bumi.
Berkat dominasi dan supremasinya dalam impor minyak, Riza Chalid mendapat julukan "Saudagar Minyak" atau "The Gasoline Godfather."
Lahir pada tahun 1960, Riza aktif dalam bisnis impor minyak melalui anak perusahaan PT Pertamina, yaitu Pertamina Energy Trading Limited (Petral).
Nama Riza Chalid kerap dikaitkan dengan berbagai kontroversi bisnis perminyakan, khususnya terkait Petral yang berbasis di Singapura.
Bisnisnya diperkirakan menghasilkan sekitar 30 miliar dolar AS per tahun, sementara kekayaannya ditaksir mencapai 415 juta dolar AS.
Angka itu menjadikannya sebagai orang terkaya ke-88 dalam daftar Globe Asia tahun 2015.
Di sektor perminyakan, Riza punya sejumlah perusahaan yang beroperasi di Singapura, seperti Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum. (rpi)
Load more