Eduward menambahkan bahwa Terminal LPG Bima akan memperkuat distribusi LPG untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat di NTB. Sebelumnya, distribusi LPG ke Pulau Sumbawa dilakukan melalui pengiriman skid tank menggunakan kapal landing craft tank (LCT) dari Terminal LPG Lombok.
Ia juga menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya terkait dengan infrastruktur fisik, tetapi juga merupakan bagian dari strategi besar Pertamina dalam memastikan ketahanan energi nasional. Hal ini selaras dengan visi Presiden Prabowo dalam menjaga ketahanan dan swasembada energi di Indonesia.
"Ketersediaan energi yang andal merupakan faktor kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Diharapkan, keberadaan Terminal LPG Bima dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, industri, serta sektor UMKM di NTB dan sekitarnya," jelasnya.
Sementara itu, Sugiarto menyampaikan bahwa pembangunan Terminal LPG ini merupakan bagian dari mandat pemerintah sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2157 K/10/MEM/2017.
"Pembangunan terminal LPG di Indonesia timur merupakan bagian dari penugasan pemerintah melalui Kementerian ESDM. Dari empat lokasi yang ditugaskan, tiga telah selesai dan siap beroperasi, yaitu Jayapura, Wayame, dan Bima, sementara satu lokasi lainnya di Kupang, Nusa Tenggara Timur, masih dalam tahap penyelesaian," paparnya.
Agus Eko Purnomo menambahkan bahwa Kejaksaan Agung berperan dalam memastikan proyek ini berjalan sesuai target dengan prinsip ketepatan waktu, mutu, dan sasaran.
Senada dengan itu, Kadek Yuliartani menuturkan bahwa Kementerian BUMN turut mengawasi jalannya proyek agar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Load more