Lebih lanjut, Sudaryono menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki visi besar dalam pengembangan biofuel berbasis kelapa sawit, seperti B14 dan B15, serta inovasi lebih lanjut dengan target B40.
Menurutnya, langkah ini merupakan strategi pemerintah dalam menjadikan kelapa sawit sebagai sumber multifungsi yang mendukung ketahanan energi dan ekonomi. Apalagi, lebih dari 60 persen pasokan minyak sawit dunia berasal dari Indonesia.
"Dalam program kami, telah diinisiasi peremajaan (replanting) kelapa sawit. Ini adalah langkah penting dalam reformasi perkebunan, terutama untuk menggantikan pohon tua yang sudah melewati masa produktifnya," jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah saat ini berfokus pada kesejahteraan petani dan wirausaha baru di sektor pertanian, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk menciptakan lebih banyak individu yang sukses secara ekonomi melalui sektor ini.
"Pak Prabowo selalu mengingatkan bahwa tujuan bernegara adalah menciptakan lebih banyak orang kaya baru. Artinya, mereka yang belum sejahtera bisa meningkatkan taraf hidupnya, sehingga kesejahteraan rakyat secara keseluruhan juga meningkat," tambahnya.
Sementara itu, Ketua ICOPE 2025 Jean-Pierre Caliman menjelaskan bahwa konferensi ini bertujuan untuk memperkuat komitmen terhadap penelitian dan pengembangan sawit berkelanjutan.
Ia menyoroti bahwa perubahan iklim menjadi tantangan utama bagi industri kelapa sawit, terutama karena gelombang panas ekstrem dapat merusak ekosistem dan mengganggu proses penyerbukan tanaman yang krusial bagi produktivitas pertanian.
Load more