Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, buka suara terkait polemik subsidi Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg atau gas melon yang ramai diperbincangkan.
"Perintah Presiden Prabowo ke semua orang di kabinet adalah memastikan uang negara satu sen pun harus sampai ke masyarakat, tepat sasaran, apalagi LPG ini menyangkut hajat hidup orang banyak," tegas Bahlil dalam program "One on One Bersama Bahlil Lahadalia Menteri ESDM" di Tv One, Jumat (7/2/2025)
Ia menjelaskan, dari total subsidi LPG sebesar Rp87 triliun per tahun, kerugian mencapai 25-30 persen karena permainan harga di titik distribusi tertentu. Harga gas melon yang disubsidi pemerintah seharusnya maksimal Rp18.000–Rp19.000 per tabung. Namun, di lapangan, masyarakat membeli dengan harga Rp25.000 hingga Rp30.000 akibat celah pengawasan di antara pangkalan dan pengecer.
"Nah, dari pangkalan ke pengecer ini enggak ada sistem yang memantau. Ini celah besar yang dimanfaatkan oleh oknum," ujar Bahlil.
Sebagai solusi, Bahlil mengumumkan kebijakan baru yang mengubah status 375 ribu pengecer LPG 3 Kg di Indonesia menjadi sub pangkalan. Langkah ini diambil untuk memastikan distribusi bersubsidi lebih transparan dan terpantau melalui aplikasi yang selama ini hanya digunakan di tingkat agen dan pangkalan.
Load more