Luhut Ungkap UEA akan Donasi 50 Juta Dolar dan Investasi Energi Hijau, Prabowo dan Jokowi akan Bertemu Royal Highness MBZ
- Instagram/@luhut.pandjaitan
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) menyanggupi investasi besar di berbagai sektor.
Melalui keterangan resminya, Luhut mengungkap UEA akan memberikan donasi serta investasi cukup besar untuk sektor hijau, infrastruktur perumahan, serta pertahanan di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Luhut seusai bertemu Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab Suhail Al-Mazroui.
"Salah satu poin utama yang kami diskusikan adalah donasi 50 juta dolar dari UEA untuk reforestasi hutan di Indonesia, yang akan direalisasikan dalam kunjungan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia,” kata Luhut dalam keterangan di akun Instagram @luhut.pandjaitan, Sabtu (1/2/2025).
Luhut melanjutkan, UEA juga berkomitmen berinvestasi dalam geothermal, hydropower, tenaga angin, dan panel surya guna mempercepat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Kerja sama di bidang perumahan juga menjadi fokus utama, di mana UEA siap membantu konstruksi dan pembiayaan 3 juta rumah di Indonesia.
“Pembangunan 3 juta rumah juga menjadi fokus, dengan UEA yang menyanggupi bantuan dalam konstruksi dan pembiayaan. Selain itu, pengembangan pelabuhan seperti Tanjung Priok dan Makassar akan ditingkatkan ke standar internasional, sejalan dengan kerja sama sektor kelistrikan yang berpotensi hingga 62 GW," kata Luhut.
Sementara bidang pertahanan, Luhut menyebut bawa menyatakan ketertarikannya untuk bermitra dalam produksi senjata ringan dan senapan serbu.
Ketua DEN juga membeberkan rencana pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, yang diinisiasi oleh Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).
Hal ini dikatakan menunjukkan besarnya perhatian UEA terhadap stabilitas hubungan kedua negara.
“Kami juga membahas perkembangan beberapa proyek strategis, termasuk RS Kardiologi Emirates–Indonesia di Surakarta yang hampir rampung, pengembangan Bandara Bali Utara yang masih dalam tahap studi, serta pengolahan alumina dengan kebijakan hilirisasi,” kata dia.
Selain itu, Luhut menjelaskan bahwa investasi UEA juga mencakup pembangunan Pusat Data Nasional, pengembangan Financial Center di IKN, dan pendirian International Mangrove Research Center di Bali.
Selain program-program itu, Luhut juga mengungkapkan bahwa pembahasan dengan pihak UEA juga mencakup pengelolaan pelabuhan dan bandara di Jakarta dan Bali agar lebih transparan dan efisien. UEA juga menyatakan minatnya untuk berinvestasi di sektor perhotelan BUMN melalui skema joint venture.
Load more