Perjalanan Inspiratif Arif Rahman Hakim, Anak Daerah yang Kini Jadi Sekretaris Kementerian UMKM
- Dok. Kementerian UMKM
Jakarta, tvOnenews.com - Lahir dari keluarga yang sederhana, Arif Rahman Hakim dibesarkan dengan penuh kedisiplinan oleh Ayahnya yang berprofesi sebagai guru dan Ibu yang merupakan seorang pedagang.
Arif menghabiskan masa kecilnya di daerah Selatan Kabupaten Brebes, tepatnya di Bumiayu, tempat pelosok yang menjadi saksi Arif belajar banyak hal dan makna kehidupan yang membentuk pribadinya hingga sekarang.
Hidup di tempat yang jauh dari kata mewah, Arif kecil juga berdampingan dengan lingkungan yang kurang kondusif, tinggal di dekat pasar dan terminal membuat kenakalan remaja tidak asing di telinga Arif.
Beruntungnya, Ayahnya adalah sosok yang sangat fokus dalam mendidik anak-anaknya menjadi disiplin dan cerdas, mulai dari penerapan waktu belajar yang teratur, hingga keseriusannya dalam memilihkan tempat pendidikan terbaik untuk Arif dan saudaranya.
Kendati menempuh Pendidikan SD dan SMP di sekolah daerah Bumiayu, pria yang lahir pada 12 Maret 1966 ini kemudian melanjutkan pendidikan SMA nya di SMAN 1 Purwokerto.
Momen ini sekaligus menjadi masa pembelajaran Arif untuk mandiri, karena harus hidup sendiri jauh dari orang tua.
Selain kemandirian, sisi kompetitif Arif juga mulai terbentuk di masa ini, berawal dari ketatnya seleksi masuk SMA, hingga etos belajar tinggi yang harus ia terapkan untuk mendapatkan nilai terbaik.
Bahkan, pada masa ini pula Arif menyadari, bahwa Pendidikan adalah kunci bagi dirinya untuk bisa melaju lebih jauh.
Terbukti, setelah lulus dari SMA favorit tersebut, Arif kian melaju dengan memantapkan dirinya mengambil jenjang sarjana.
Sadar akan kondisi ekonomi keluarganya yang serba terbatas, ia kemudian memilih Institut Teknologi Bandung sebagai tujuan belajarnya, karena alasan biaya yang masih cukup terjangkau kala itu.
Bahkan, untuk terus bertahan di sana, Arif sebagai mahasiswa Teknik Industri juga bekerja sebagai seorang pengajar di berbagai lembaga bimbingan tes sejak semester tiga.
Tidak berhenti di situ, etos kerja Arif yang begitu tinggi juga sudah dibuktikan dengan keberhasilannya bekerja di perusahaan konsultan di Jakarta pada tahun 1989 sejak ia masih berstatus mahasiswa.
Load more