Kebumen, Jawa Tengah - Menteri BUMN Erick Thohir mendukung ekonomi pro-rakyat dalam mendampingi dan menumbuhkembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal tersebut disampaikan Erick Thohir dalam peresmian Pasar Dorowati di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (22/2/2022) kemarin.
Dengan mengusung ekonomi kerakyatan, intervensi pada UMKM berupa pemberian modal dan pendampingan diklaim Erick punya efek yang kuat untuk mengakselerasi kesejahteraan pelaku usaha.
Sebagai BUMN, Inisiatif PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk disebut menjadi lokomotif ekonomi pro-rakyat yang bisa mendatangkan multiplier effect kuat yang mendorong UMKM naik kelas.
"Covid-19 ini sangat menekan secara ekonomi, karena ada keterbatasan bergerak sehingga muncul kesenjangan ekonomi. Karena itu perlu diintervensi, dan caranya adalah di BUMN mencoba menyeimbangkan apa yang menjadi ketidakseimbangan itu,” ujar Erick.
Erick pun mengajak pelaku usaha untuk senantiasa memanfaatkan adanya penyaluran kredit dengan bunga yang terjangkau. Dengan begitu, pelaku usaha punya tambahan stimulus untuk meningkatkan produktivitas usaha.
Seperti diketahui, digitalisasi telah mengatasi masalah ruang dan waktu dalam aktivitas usaha. Kondisi ini lah yang perlu dimanfaatkan oleh pelaku usaha agar bisa mengeruk omzet secara optimal. Upaya mendukung UMKM go digital melalui penyediaan pasar online kemudian mendapatkan apresiasi dari Erick Thohir.
"Saya berharap para pedagang yang ada di pasar juga bekerjasama dengan Himbara, supaya bisa pendanaan murah dan ekosistem pasar online agar barang-barang bapak ibu jual dapat langsung terkoneksi kepada pembeli di mana saja. Dan BUMN insya Allah terus mendampingi," tambah Erick.
Pengembangan ekosistem pasar secara digital lewat pasar.id tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama BRI Sunarso yang saat ini didalam ekosistem pasar.id telah terdapat 6.588 pasar dengan lebih dari 191.000 pedagang.
Pihaknya menjelaskan akan terus berkomitmen untuk memperluas kehadiran ekosistem pasar.id ini sehingga semakin banyak pedagang tradisional yang diberdayakan dan jumlah pasar tradisional yang terdigitalisasi kian bertambah.
"Untuk ekosistem pasar, kita siap membantu pasar tradisional dengan memperkenalkan belanja dan bertransaksi secara online. Kami kembangkan ekosistem pasar.id ini agar pedagang pasar tetap dapat berjualan secara daring, dan barang dagangannya dapat diserap oleh konsumen melalui belanja online. Jadi yang dilakukan adalah kami digitalisasi pasar tradisional," jelas Sunarso.
Hal tersebut sejalan dengan isu prioritas presidensi G20 yang akan mendorong agenda transformasi digital di Indonesia. Posisi G20 cukup signifikan dalam isu kebijakan pemanfaatan teknologi digital, dimana saat ini pemanfaatan teknologi digital telah dilakukan di hampir seluruh kegiatan ekonomi di dunia. (Wahyu Kurniawan/Buz)
Load more