Kegiatan serupa, kata Endang, bisa saja akan dilaksanakan kembali di lain tempat, tergantung kondisi di lapangan. Apabila harga minyak goreng masih tinggi dengan selisih cukup jauh dari HET, maka pihaknya akan kembali menggelar bazar minyak goreng.
"Kalau di Banjararum hanya satu hari ini. Di lain tempat kita lihat kondisi di lapangan dulu," imbuh Endang.
Ditanya soal ketersediaan stok minyak goreng di Kulon Progo, Endang menjawab bila saat ini stoknya tengah kosong. Hal ini lantaran adanya keterlambatan pengiriman dari distributor kepada pedangan maupun toko-toko yang ada di Kulon Progo.
"Saat ini di beberapa daerah memang minyak goreng stoknya masih kosong. Kendala distribusi jadi masalah utama," kata Endang.
Salah seorang warga Banjararum Sumarni (45) mengaku sangat terbantu dengan kegiatan bazar minyak murah ini. Pasalnya, saat ini harga minyak goreng menurutnya masih berada di angka 18 ribu hingga 20 ribu rupiah per liter.
"Harganya di bazar minyak goreng murah lebih murah jauh. Cuma dibatasi saja satu orang hanya boleh beli 1 liter," katanya.
Ia berharap pemerintah segera memberikan solusi atas kelangkaan dan melejitnya harga minyak goreng. Terlebih bagi ibu rumah tangga yang harus memikirkan bagaimana mengelola pengeluaran belanja, efek dari kelangkaan dan melejitnya harga minyak goreng sangat terasa. (Ari Wibowo/Buz)
Load more