Donald Trump Jadi Presiden AS, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Negara dan Dolar Akan Kuat
- tvOnenews.com/ Adinda
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie memberikan komentar setelah Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).
Menurutnya negara Amerika akan kuat usai Donald Trump terpilih sebagai presiden. Hal ini diungkapkan dirinya saat acara Kadin Economic Diplomacy, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Jumat (13/12/2024).
“Saya juga mesti mengakui bahwa dengan adanya Trump ini negara Amerika akan kuat,” kata Anindya.
Selain itu Anindya mengungkapkan bahwa Amerika juga akan kuat dalam hal dolarnya. Hal ini dapat dilihat juga dari kecanggihan Amerika yang bisa mencetak uang.
“Kita lihat Amerika, wah nyetak uang saja bisa. Memang benar karena federal reserve bisa seperti itu kan. Tapi kenyataannya ya perbedaan antara republik dengan demokrasi itu sangat kencang. Dengan adanya Trump ini negara Amerika dan dolar akan kuat,” jelas Anindya.
Sebelumnya diberitakan, Asian Development Bank (ADB) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Asia dan Pasifik diperkirakan akan tetap stabil pada 2024 dan 2025.
Namun, kebijakan baru Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan presiden terpilih Donald Trump mungkin akan berdampak pada prospek jangka panjang untuk kawasan ini.
Dalam laporan terkini ADB yang dijelaskan dalam Asian Development Outlook (ADO) Desember 2024, perubahan pada kebijakan perdagangan, anggaran, dan imigrasi AS dapat mengurangi laju pertumbuhan dan meningkatkan inflasi di negara-negara berkembang di Asia dan Pasifik.
“Kebijakan-kebijakan yang diperkirakan akan diterapkan oleh pemerintahan baru AS dapat memperlambat pertumbuhan dan mendorong inflasi sampai batas tertentu di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), kemungkinan besar setelah tahun depan, dan juga berdampak pada perekonomian lain di Asia dan Pasifik,” kata Kepala Ekonom ADB Albert Park dalam keterangan di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Ekonomi negara-negara berkembang di kawasan Asia dan Pasifik diperkirakan tumbuh sebesar 4,9 persen pada 2024, sedikit lebih rendah dibandingkan proyeksi ADB dari bulan September 2024 yang sebesar 5 persen.
Sementara itu, proyeksi pertumbuhan untuk 2025 diturunkan menjadi 4,8 persen dari sebelumnya 4,9 persen, yang sebagian besar disebabkan oleh penurunan prospek permintaan domestik di Asia Selatan.
Load more