Jakarta, tvOnenews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk beralih ke sumber energi bersih yang lebih ramah lingkungan, mengingat bahwa aktivitas sektor ini berkontribusi pada emisi gas rumah kaca hingga 216 juta ton CO2 di tahun 2023.
Anthony Utomo, selaku Ketua Kelompok Kerja Transisi Energi dan Ketua Komite Tetap Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kadin Indonesia, menyatakan dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Kamis bahwa Indonesia baru memanfaatkan sekitar 14 persen dari potensi energi terbarukan yang tersedia.
Saat ini masih ada banyak potensi energi terbarukan, terutama dalam pembangkitan listrik, yang belum dimanfaatkan. Dari total 3.686 gigawatt sumber energi terbarukan di Indonesia, saat ini hanya 13,7 gigawatt yang telah digunakan.
"UMKM memiliki peranan penting dalam mengakselerasi transisi energi karena tidak hanya mendukung pengembangan energi bersih, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," kata Anthony.
Namun, masih ada kesenjangan dalam transisi menuju energi bersih di kalangan UMKM. Banyak usaha kecil yang belum sepenuhnya memahami praktik bisnis yang berlandaskan keberlanjutan.
Data terbaru dari Indonesia Energy Transition Outlook 2024 menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca yang berasal dari aktivitas UMKM pada tahun 2023 mencapai 216 juta ton CO2. Tantangan utama yang menghalangi UMKM bertransisi ke energi bersih adalah terbatasnya akses ke pendanaan dan pendidikan.
Load more