Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi mengalami penurunan di tengah sikap ‘wait and see’ para pelaku pasar terhadap rilis data inflasi Amerika Serikat (AS)
“Fokus pelaku pasar tertuju pada data indeks harga konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada Rabu (11/12) besok, bersama dengan indeks harga produsen (PPI) pada Kamis (12/12) mendatang,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (9/12/2024).
Konsensus memperkirakan IHK AS tahunan akan meningkat dari 2,6 persen year on year (yoy) pada bulan Oktober 2024 menjadi 2,7 persen (yoy) pada bulan November 2024.
Di sisi lain, proyeksi untuk pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan mendatang meningkat lebih dari 85 persen, setelah data pekerjaan yang dirilis Jumat lalu menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 4,2 persen pada November 2014, yang menandakan meredanya kondisi pasar tenaga kerja.
Dari kawasan Asia-Pasifik, pergerakannya cenderung bervariasi dengan sebagian besar menunjukkan penurunan; indeks KOSPI Korea Selatan menjadi yang terburuk kemarin, di tengah situasi politik yang belum membaik.
China merilis data inflasi untuk bulan November 2024, dan hari ini China akan mengeluarkan data perdagangannya untuk bulan yang sama, diperkirakan ekspor China pada November 2024 akan menurun menjadi 8,5 persen (yoy), dari sebelumnya tumbuh 12,7 persen (yoy) pada bulan Oktober 2024.
Load more