Boyolali, Jawa Tengah - Membangkitkan UMKM di saat masa pandemi covid-19, seorang warga asal Kabupaten Boyolali sukses budidaya jamur tiram. Dia bahkan dapat menghasilkan omzet jutaan rupiah per bulan.
Sri Hayanto usia 45 tahun warga dukuh Tegalsari Rt. 3 Rw. 1, Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sukses membudidayakan jamur tiram di rumahnya.
Meski sempat terdampak pandemi selama dua tahun, kini usaha budidaya jamur sudah mulai bangkit. Pesanan jamur tiramnya juga telah tersebar di luar daerah sepeti Yogyakarta dan juga Semarang dan Boyolali sendiri.
“Saat pandemi permintaan turun hingga separo, dan saat ini Alhamdulilah sudah normal 150 kilo setiap hari,” kata Sri Hayanto saat ditemui di rumahnya, Kamis (10/2/2022).
Lebih lanjut Hayanto menjelaskan, usaha yang digeluti sejak tahun 2005 tersebut bisa setiap bulan bisa menghaslkan omzet sekitar Rp36 juta.
“Saat ini untuk harga jamur tiram antara 10 hingga 12 ribu perkilonya,” ucapnya.
Kendala yang dihadapi para budidaya jamur saat ini adalah cuaca pancaroba yang membuat hasil produksi terganggu.
“Kalau untuk bahan baku serbuk gergaji dari Salatiga dan untuk yang lain kita dapatkan dari wilayah Boyolali sendiri,”ujarnya.
Selain budidaya jamur tiram, Sri Hayanto juga menjual dan membuat baglog sendiri dan hasilnya lambat laun meningkat pesat.
“Harga baglog Rp2000 dan bisa menjual 6000 baglog setiap bulannya,” tandasnya. (Agus Saptono/Buz)
Load more