Kementerian ESDM Sebut Biodiesel Bisa Hemat Rp120 Triliun dari Ketergantungan BBM, Bahlil Ungkap Tantangannya
- Ist
Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bakal fokus memperkuat ketahanan energi nasional dengan mengoptimalkan bioenergi, khususnya biodiesel, sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM).
Salah satu langkahnya adalah melalui program Biodiesel B35, di mana 35% bahan bakar solar dicampur dengan biodiesel berbasis kelapa sawit.
Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi ketergantungan pada BBM impor, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi sektor pertanian dan masyarakat.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan, arahan Presiden untuk mencapai swasembada energi akan dijalankan secara bertahap, sejalan dengan penguatan ketahanan energi nasional.
"Kemandirian energi kan salah satunya ada bioetanol, bioenergi, dan biodiesel. Biodiesel sekarang kita sudah B35 dan B40 sudah selesai uji coba," kata Bahlil dalam keterangan Kementerian ESDM, Sabtu (26/10/2024).
Bahlil mengungkapkan, rencana pemerintah untuk mengembangkan biodiesel B50 hingga B60, mengingat Indonesia memiliki pasokan kelapa sawit yang berlimpah sebagai bahan baku utama.
"Kalau ditanya bahwa itu cukup atau tidak, B35 sampai B40 itu kan kita habiskan kurang lebih sekitar 14 juta kiloliter. Nah, sementara ekspor kita kan masih banyak. Nah, kalau ditanya kapasitas Crude Palm Oil (CPO) kita cukup atau tidak, pasti cukup. Tinggal kita lihat adalah teknologinya, teknologinya ini kan harus by process untuk kita uji coba. Agar ketika itu diimplementasikan, B50-B60 itu betul-betul sudah lewat uji coba yang baik," jelas Bahlil.
Selain itu, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menjelaskan bahwa pemanfaatan biodiesel terus menunjukkan peningkatan setiap tahun.
"Tren kenaikan tersebut menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah dalam mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dan meningkatkan ketahanan energi dengan memanfaatkan biodiesel, yang rasio campurannya juga terus akan ditingkatkan, yang sekarang sudah B35, akan ditingkatkan menjadi B40, kemudian B50 hingga B60," ungkap Agus.
Data Kementerian ESDM menunjukkan bahwa pemanfaatan biodiesel telah mencapai 9,3 juta kiloliter (KL) pada tahun 2021 dan 10,45 juta KL pada tahun 2022.
Load more