Jakarta, tvonenews.com - Pemerintah mencatat telah menyalurkan insentif sebesar Rp41,59 triliun kepada peserta Program Kartu Prakerja sejak 2020 sampai 30 September 2024.
“Kita sudah punya penerima manfaat sebanyak 18,98 juta orang, dan juga karena kita membangun kolaborasi G2P dengan mitra kita dari bank dan juga e-wallet, kita sudah berhasil mentransfer insentif tunai ke dompet mereka tanpa kontak fisik dengan peserta. Kita sudah mencairkan sekitar Rp41,59 triliun atau setara dengan 2,66 miliar dolar AS,” kata Hengki, dikutip Kamis (17/10/2024).
Dia menjelaskan bahwa program Kartu Prakerja tidak hanya menawarkan bantuan finansial, melainkan juga membangun ekosistem yang terintegrasi dengan berbagai mitra, termasuk portal pekerjaan, platform digital, serta lembaga pelatihan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan tim Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, sekitar 26 persen peserta program ini telah mendapatkan pekerjaan dua setelah menyelesaikan pelatihan.
Selain itu, terdapat peningkatan pendapatan tahunan rata-rata per orang sebesar Rp980 ribu. Kemudian, sekitar 5 persen peserta yang sebelumnya tidak terdaftar sebagai pelaku UMKM, telah mendaftarkan usahanya setelah mengikuti pelatihan kewirausahaan di Program Kartu Prakerja.
Lalu, sekitar 2 persen peserta yang sebelumnya bekerja di sektor informal kini telah beralih status menjadi pekerja formal.
“Itulah alasan Presiden Jokowi menggagas Kartu Prakerja mulai dari tahun 2020. Kartu Prakerja berusaha meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing, kemampuan wirausaha kepada angkatan kerja Indonesia,” ujarnya.
Menurut Hengki, program ini memberikan solusi bagi permasalahan yang sudah lama dihadapi tenaga kerja Indonesia, ketidakmauan masyarakat untuk mengikuti kursus karena adanya keterbatasan dana, waktu, serta informasi.
Namun melalui Program Kartu Prakerja, peserta dapat memperoleh insentif tunai dari kredit pelatihan, mengikuti pelatihan singkat secara fleksibel, serta mendapatkan akses informasi kursus secara daring.
“Prakerja mencoba menciptakan marketplace, sehingga mereka dapat menyediakan informasi pasar tenaga kerja. Sehingga para pencari kerja atau pekerja dapat menemukan kursus apa pun di ekosistem Prakerja,” kata Hengki.(ant/nba)
Load more