Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan kegiatan eksplorasi minyak dan gas (migas) di wilayah Indonesia timur terus dioptimalkan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan kelima area tersebut sudah dipetakan mengenai prospek sumber daya migas-nya.
Mulai dari Buton, dari data kementerian ESDM area ini memiliki prospek migas sebesar 1 miliar barel minyak dan 3,8 trillon cubic feet (TCF) gas.
Timor, memiliki pospek sumber daya migas sebesar 4,9 miliar barel minyak dan 29,6 trillon cubic feet (TCF) gas.
Seram sekitar 7,5 miliar barel minyak dan 11,5 TCF gas.
Aea Aru sebesar 6,8 miliar barel minyak dan 50,1 TCF gas.
Dan area Warim sebesar 25,9 miliar barel minyak dan 47,2 TCF gas.
Bahlil Lahadalia menyatakan, wilayah tersebut masih memiliki potensi penemuan cadangan baru yang diharapkan bisa meningkatkan produksi nasional.
Yang pada tahun 2023, kata dia, tercatat sebesar 606 ribu barel minyak per hari.
"Kita harus juga melakukan penetrasi terhadap eksplorasi baru. Nah di mana sumur-sumur baru itu? Lebih banyak di wilayah timur," kata Bahlil, Rabu (9/10/2024).
Sebelumnya, Bahlil menyatakan pihaknya menyiapkan tiga strategi guna mengurangi porsi belanja impor minyak dan gas (migas) nasional, mengingat potensi sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia masih besar.
Strategi itu antara lain yakni optimalisasi produksi minyak bumi dengan teknologi, reaktivasi sumur-sumur yang menganggur (idle), serta melakukan eksplorasi migas khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Untuk optimalisasi produksi minyak dengan teknologi, Bahlil mencontohkan proyek di Banyu Urip, Surabaya yang dikerjakan oleh ExxonMobil.
Menurutnya, proyek tersebut bisa meningkatkan lifting minyak yang pada awalnya 90-100 ribu Barrel Oil per Day (BOPD) menjadi 140-160 ribu BOPD. (vsf)
Load more