Kisah Sukses Pendiri Grab Anthony Tan, Bekerja 20 Jam Sehari hingga Jadi Orang Terkaya di Asia Tenggara
- dok.Grab
Mereka kemudian menyusun rencana bisnis, yang diajukan ke kontes startup di universitas tersebut. Mereka memenangkan juara kedua dan membawa pulang hadiah sebesar $25.000 atau sekitar Rp393 juta, yang digunakan sebagai modal awal mendirikan perusahaan yang kini dikenal sebagai Grab.
Namun, perjalanan Tan untuk memulai Grab bukanlah hal yang mudah.
"Perjalanannya sangat melelahkan. Saya mungkin bekerja 15, 18, terkadang 20 jam sehari, dan itu adalah pekerjaan dari Senin hingga Minggu," ungkap Tan.
Tumbuh besar dan bekerja di bisnis keluarga, Tan diharapkan untuk kembali dari kuliah dan bekerja untuk perusahaan. Jadi, ketika ia menyampaikan idenya tentang Grab kepada ayahnya, pembicaraan itu menimbulkan konflik keluarga.
"Ayah saya berkata, 'Hei, saya rasa ini tidak akan berhasil, jadi tolong jangan ganggu saya lagi tentang ini,'" kata Tan.
"Itu sulit. Itu adalah gagasan yang tidak pernah cukup. Tetapi, saya pikir momen-momen itu mendorong saya untuk berkata, 'Lihat, saya dapat menciptakan sesuatu yang benar-benar memecahkan masalah masyarakat yang nyata'," imbuhnya.
Ia menggunakan pendekatan yang sama, menyempurnakannya, dan menyampaikannya kepada ibunya, yang akhirnya menjadi investor individu pertama Grab.
- dok.Grab
Dengan uang dari kontes startup dan ibunya, Tan juga menginvestasikan semua yang dimilikinya di bank untuk memulai perusahaan pada Juni 2012. Saat itu, perusahaan tersebut dikenal sebagai “MyTeksi.”
Anthony Tan Bekerja 20 Jam per Hari
Beberapa tahun pertama dalam bisnis sama sekali tidak menyenangkkan. Tan dan rekannya pada dasarnya hanya menugaskan diri mereka sendiri untuk membangun infrastruktur baru bagi sistem taksi Malaysia, tetapi uang merupakan faktor pembatas yang besar.
Kantor awalnya berada di sebuah ruangan kecil di Kuala Lumpur, Malaysia. Kantor tersebut tidak memiliki ventilasi, AC, dan bahkan WiFi.
“Kami harus menggunakan hotspot dari ponsel kami saat itu," kata Tan.
Sulit juga bagi tim untuk mendatangkan pengemudi ke platform tanpa dana yang cukup, jadi mereka harus kreatif. Untuk menarik pengemudi pada hari-hari awal, Tan berada di lapangan dan bepergian ke seluruh Asia Tenggara, mencoba meyakinkan pekerja taksi untuk mencoba Grab.
Load more