Siap-Siap, 7 Bisnis Ini Diprediksi Bakal Punah 10 Tahun Lagi
- istimewa
Jakarta, tvonenews.com - World Economic Forum (WEF) mengungkap dominasi penggunaan artificial intelligence (AI) akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja. Akibatnya sejumlah bisnis ini diprediksi akan punah pada 10 mendatang.
Hal ini lantaran pemanfaatan teknologi AI semakin bertambah di berbagai sektor sehingga lebih banyak menggunakan mesin dan teknologi.
World Economic Forum (WEF) memproyeksikan sebesar 43 persen pekerjaan akan dilakukan oleh mesin pada 2027. Pada 2022 saja, sudah 34 persen pekerjaan dilakukan oleh mesin.
"Kita semua berada di tempat yang sama. Apakah Anda seorang pekerja pabrik, atau apakah Anda seorang pekerja yang duduk di belakang meja. Teknologi mengubah cara, hampir setiap tugas pekerjaan akan dilakukan," ujar CEO Coursera, Jeff Magniola dalam laporan World Economic Forum, dikutip Senin (30/9/2024).
Ia menyebut, penggunaan AI mempengaruhi sekitar 44 persen keterampilan pekerjaan akan terganggu. Di sisi lain, penggunaan teknologi kecerdasan buatan juga akan mendorong sejumlah pekerjaan baru yang akan tumbuh. Meskipun, jumlah pekerjaan baru yang muncul tidak sebesar pekerjaan masa lampau.
"Dampak dari dominasinya teknologi pada pekerjaan diharapkan bisa positif di 5 tahun yang akan datang," ujar dia.
Dalam laporan tersebut, World Economic Forum menyarankan agar para pekerja terus melakukan upskilling sebagai respons untuk menghadapi ketenagakerjaan lima tahun ke depan.
Lantas, sektor apa saja yang terancam punah di 10 tahun mendatang akibat penggunaan teknologi AI. Setidaknya ada tujuh industri yang posisinya mulai terancam 10 tahun mendatang:
1. Jasa Ekspedisi dan Sopir Taksi
Mobil otonom atau yang dikenal dengan istilah mobil self-driving adalah mobil dengan teknologi yang mampu bergerak secara otomatis tanpa peran manusia.
Hingga saat ini teknologi mobil otonom terus berkembang. Namun, kemungkinan 10-20 tahun mendatang, mobil self-driving akan terus mengalami peningkatan.
- istimewa
2. Agen Perjalanan
Agen perjalanan dulunya menjadi layanan efisien bagi kelas menengah yang tidak mau repot ketika bepergian. Namun, kini mereka lebih suka mengatur perjalanan sendiri melalui platform seperti Skyscanner atau Airbnb. Hal tersebut akan mengurangi permintaan layanan bagi kalangan kelas menengah.
Load more