New York (tvOne)
Harga minyak mentah kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menembus 90 dolar AS per barel untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun, dipicu ketatnya pasokan serta meningkatnya ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret terangkat 1,76 dolar AS atau 2,0 persen, menjadi menetap di 89,96 dolar AS per barel, setelah melampaui 90 dolar AS untuk pertama kalinya sejak Oktober 2014. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik 1,75 dolar AS atau 2,0 persen, menjadi ditutup di 87,35 dolar AS per barel.
Harga minyak memangkas aset-aset berisiko lainnya seperti ekuitas setelah investor menafsirkan komentar Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dalam konferensi pers tentang perkiraan kenaikan suku bunga yang dinilai sebagai agak hawkish.
Rusia telah mengumpulkan ribuan tentara di perbatasan Ukraina, memicu ketakutan akan invasi. Harga-harga di pasar energi naik di tengah kekhawatiran bahwa pasokan gas Rusia ke Eropa dapat terganggu. Rusia juga merupakan salah satu pengekspor minyak terbesar di dunia.
Menteri Luar Negeri AS Tony Blinken mengatakan Amerika Serikat akan memastikan pasokan energi global tidak terganggu jika Rusia mengambil tindakan.
"Pasar gelisah bahwa pasokan fisik dapat terganggu," kata Paul Sheldon, kepala penasihat geopolitik, analitik, di S&P Global Platts. "Kemungkinan besar, aliran akan berlanjut, tetapi risikonya tidak dapat diabaikan bahwa sesuatu dapat mempengaruhi keseimbangan fisik."
Load more