Ketujuh, optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana menurunkan biaya paket rapat sebesar Rp35,27 miliar.
Kedelapan, prioritas pembentukan tim yang mengefisiensikan honorarium sebesar Rp15,35 miliar.
Kesembilan, implementasi Ruang Kerja Masa Depan (RKMD) berdampak pada penurunan alokasi sewa kantor sebesar Rp14,35 miliar.
Kesepuluh, pembayaran belanja pegawai secara terpusat yang ternyata mampu menurunkan anggaran pengelolaan gaji dan optimalisasi sumber daya manusia (SDM) sebesar Rp9,46 miliar.
Terakhir, Sri Mulyani melakukan standarisasi harga dan pemberian seminar kit yang lebih selektif, sehingga menekan anggaran hingga Rp4,44 miliar.
Keberhasilan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan dalam melakukan efisiensi anggaran ini tidak hanya menunjukkan ketegasan dalam pengelolaan keuangan negara, tetapi juga memberikan contoh nyata bagi kementerian dan lembaga lainnya.
Efisiensi yang dilakukan di berbagai area ini diharapkan dapat menjadi pondasi kuat bagi pengelolaan anggaran yang lebih baik di masa depan. (rpi)
Load more