Jakarta, tvOnenews.com - Setelah mencabut dananya dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akhirnya memilih untuk memperkuat kerja sama dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Kerja sama strategis ini memuat berbagai aspek, bukan hanya terkait penempatan dana Muhammadiyah, tetapi juga menyangkut komitemen Bank Muamalat untuk menyiapkan pembiayaan sebesar Rp2 triliun kepada Muhammadiyah.
Seremoni penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak dilaksanakan di Yogyakarta, Rabu (7/8) oleh Direktur Bank Muamalat Karno dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Muhammadiyah kepada Bank Muamalat selama ini. Bagi kami, Muhammadiyah adalah mitra utama dan strategis yang senantiasa mendukung Bank Muamalat dengan tetap menjadi nasabah loyal," kata Karno.
Karno mengatakan, terdapat dua lingkup kerja sama yang akan dijalankan oleh Bank Muamalat dan PP Muhammadiyah. Pertama adalah pemanfaatan jasa, layanan dan program CSR Bank Muamalat untuk pengembangan cabang, ranting dan masjid yang dikelola oleh Muhammadiyah.
Kedua adalah kolaborasi program antara pionir bank syariah di Tanah Air ini dengan lembaga zakat nasional milik Muhammadiyah, Lazismu.
Layanan Perbankan
Salah satu aspek utama dari nota kesepahaman tersebut, menurut Karno, adalah dukungan kepada pengurus masjid dalam memahami dan menggunakan layanan perbankan syariah.
"Bank Muamalat akan menyediakan aplikasi khusus untuk masjid yang dapat membantu pengurus dalam proses digitalisasi pengelolaan keuangan masjid," jelasnya.
Selanjutnya, implementasi Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) di lingkungan masjid Muhammadiyah juga akan dilakukan guna memudahkan transaksi keuangan, seperti pembayaran donasi dan Zakat, Infaq, Shodaqah dan Wakaf (Ziswaf) secara digital.
Denganlayanan penyimpanan dan pengelolaan dana yang diperoleh, diharapkan dana tersebut dapat dimanfaatkan dengan lebih efektif dan efisien untuk kemaslahatan umat.
Aspek kerja sama lain adalah pengelolaan keuangan dan program agregator haji. Dalam hal ini, Bank Muamalat akan mensosialisasikan dan mengelola keuangan yang berhubungan dengan haji di lingkungan Muhammadiyah.
Adapun terkait kerja sama dengan Lazismu, kedua belah pihak akan berkolaborasi dalam hal layanan keuangan syariah, penyaluran ziswaf, donasi kemanusiaan, penyaluran hasil kurban dan resiprokal marketing.
Potensi Besar
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyambut baik kerja sama yang selama ini telah terjalin antara Bank Muamalat dengan PP Muhammadiyah.
Berkaitan dengan kerja sama yang bersifat perbankan, Haedar menegaskan bahwa prototipe Muhammadiyah dalam menjalin kerja sama dengan perbankan, yang pertama yakni Amanah. Kedua, terjangkau dan memiliki kesepakatan bersama-sama, dan ketiga mudah.
Haedar juga berpesan agar perbankan syariah mengalami proses dinamisasi dan tidak stagnan. Dimana bank syariah menjadi alternatif prinsip tidak ribawi, dan harus menjadi perbankan kompetitif yang bisa memberikan usaha-usaha yang mensejahterakan umat dan menjadi pilar untuk membangun umat dan bangsa.
“Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk kerja sama karena memiliki Amal Usaha dari berbagai bidang,” jelas Haedar. Haedar berharap lewat kerja sama ini bisa saling memajukan dan menguntungkan serta saling percaya. (hsb)
Load more