Jakarta, tvOnenews.com - Keberhasilan Indonesia dalam menjaga perekonomian pascapandemi Covid-19 kembali mendapat pengakuan. Kali ini, lembaga pemikir atau think tank parlemen Uni Eropa mengapresiasi keberhasilan Indonesia.
Dalam infografis yang dirilis 26 Juni 2024 lalu, think tank Parlemen Uni Eropa memandang ekonomi Indonesia dalam berbagai aspek ternyata lebih baik dibandingkan Uni Eropa. Think tank Parlemen Uni Eropa terdiri dari European Parliamentary Research Service (EPRS) dan European University Institute (EIU).
“Think tank Parlemen Eropa menilai ekonomi Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan setelah resesi ekonomi tahun 2020. Penilaian ini strategis karena data yang dirilis oleh mereka ini dijadikan referensi kerja bagi para anggota Parlemen Eropa,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (15/7/2024).
Selain di tingkat pertumbuhan ekonomi, Indonesia juga dikui lebih baik dari sisi tingkat inflasi dibandingkan dengan Uni Eropa. Inflasi Indonesia di 2023 yang hanya sekitar 3,7 persen, jauh lebih terkendali dibandinggkan Uni Eropa yang mencapai 6,3 persen.
Bahkan, dalam hal partisipasi perempuan dalam angkatan kerja, Indonesia juh lebih baik dibandingkan dengan Uni Eropa, dengan angka 53,2 persen berbanding 52,1 persen di tahun 2023.
Selanjutnya, Indonesia juga dinilai lebih baik dalam hal pembiayan publik, dimana rasio utang terhadap PDB Indonesia hanya 39,9 persen, dibandingkan dengan Uni Eropa yang sudah mencapai 83,3 persen.
Bahkan dari segi sosial ekonomi, tingkat pengangguran, Human Development Index (HDI), dan GINI Index Indonesia juga lebih baik dibandingkan Uni Eropa. Pada tahun 2022, HDI Indonesia sebesar 71,3 persen yang mana berdasarkan standar Perserikatan Bangsa-Bangsa, angka tersebut menunjukkan bahwa capaian pembangunan manusia berbasis komponen dasar kualitas hidup di Indonesia termasuk dalam kategori baik.
Sementara itu dalam hal GINI Index, Indonesia berada pada nilai GINI Index 38,3 yang berarti distribusi income (pendapatan) cukup merata. Dalam hal ketimpangan, Indonesia berada di antara Slovakia (24,1) dan Bulgaria (40,5)
Mitra Dagang
Indonesia sendiri termasuk dalam mitra dagang terbesar ke-8 bagi Uni Eropa. Sementara Uni Eropa bagi Indonesia merupakan mitra dagang terbesar keempat untuk barang setelah China, Jepang, Amerika Serikat dan Singapura, dengan porsi sebesar 5,7 persen.
“Perdagangan Uni Eropa dengan Indonesia secara umum menunjukkan tren peningkatan, dengan peningkatan tajam terjadi setelah perlambatan ekonomi global pada tahun 2020,” kata Menko Airlangga.
Meningkatnya tren perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa serta pengakuan pertumbuhan ekonomi Indonesia di mata dunia ini diharapkan juga dapat turut mendorong penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Menurut Airlangga, hal tersebut penting bagi komitmen Indonesia dan Uni Eropa yang telah sepakat untuk mendorong IEU-CEPA menjadi alternatif penyelesaian bagi permasalahan ekonomi, perdagangan dan investasi antara kedua pihak.
Memasuki putaran negosiasi ke-19, Indonesia sendiri hingga kini terus mengupayakan secara optimal agar perundingan IEU-CEPA segera diselesaikan dan manfaatnya dapat dirasakan bagi perekonomian kedua pihak. (hsb)
Load more