Jakarta, tvOnenews.com - Menjelang transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto, sejumlah catatan penting terkait kinerja perkonomian menjadi sorotan ekonom. Dalam satu dekade terakhir, ekonomi Indonesia hanya bisa tumbuh di kisaran 5 persen.
Ekonom Didik J Rachbini mengingatkan tim ekonomi Prabowo Subianto, pentingnya melakukan perubahaan dalam strategi perekonomian untuk bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, seperti yang dijanjikan Prabowo dalam kampanye.
"Jika ingin berbeda dari pemerintahan sebelumnya, kunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi Kementerian Industri dan kebijakan idustrinya. Tanpa itu Indonesia akan menjadi underdog (tidak diunggulkan) di ASEAN," kata Didik di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/6/2024).
Menurut Guru Besar Ilmu Ekonomi dan peneliti Indef ini, kegagalan mendorong ekonomi tumbuh di atas 6 persen di era Presiden Jokowi, terutama karena sektor industri tumbuh rendah dan bergerak sangat lambat.
"Ini terjadi karena absen dan kekosongan kebijakan industri dan Kementerian Perindustrian yang dorman," kata Rektor Universitas Paramadina ini.
Selama dua pemerintahan presiden terakhir, menurut Didik, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berperan sangat terbatas dengan kebijakan yang lemah dan tidak bernilai signifikan untuk memajukan sektor industri.
Load more