Jakarta, tvOnenews.com - Insiden kebakaran di kilang Pertamina Balikpapan (RU V Balikpapan), Kalimantan Timur pada Sabtu (25/5/2024) pagi, kembali memicu pertanyaan terhadap aspek keamanan atau safety di BUMN tersebut. Apalagi, Kilang Balikpapan ini merupakan kilang dengan kapasitas produksi terbesar di Indonesia saat ini.
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menyayangkan terjadinya musibah di fasilitas CDU IV Kilang Balikpapan tersebut. Hal ini menambah panjang deretan insiden kebakaran di kilang Pertamina.
"Padahal baru beberapa hari lalu berhasil dituntaskan revamping (pembenahan) fasilitas CDU IV Kilang Balikpapan, sehingga dapat meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah (kilang) dari sebelumnya 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph," katanya dalam keterangan tertulis Minggu (26/5/2024).
Pekan lalu, Pertamina telah berhasil menuntaskan revamping fasilitas Crude Distillation Unit (CDU) Kilang Balikpapan. Dengan demikian, sejak pertengahan Mei 2024 ini perusahaan telah berhasil menaikkan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 100 ribu bph, menjadi 360 ribu bph.
Mulyanto belum mendapat kepastian, apakah musibah kebakaran ini terjadi pada unit (CDU IV) yang sama dengan kilang yang baru saja ditingkatkan kapasitasnya atau unit yang berbeda.
Komisi VII DPR RI sendiri sudah menjadwalkan akan mengunjungi fasilitas ini pada pertengahan Juni 2024. Sebelumnya, Pertamina melaporkan bahwa Kilang Balikpapan ini memiliki dua unit pengolahan minyak mentah (Crude Distillation Unit/ CDU).
Namun, untuk proses revamping atau peningkatan kapasitas, hanya dilakukan pada satu unit CDU, yakni CDU IV. Selama proses revamping atau penyambungan dengan fasilitas/unit baru ini, operasional CDU IV dihentikan sementara sejak Maret 2024.
Adapun kapasitas CDU IV mulanya 200 ribu bph. Namun sejak pertengahan Mei 2024, ketika revamping tuntas, kapasitas CDU IV ini meningkat menjadi 300 ribu bph.
Sedangkan untuk operasional CDU V berkapasitas 60 ribu bph tetap beroperasi normal dan tidak dihentikan sama sekali.
Pastikan Aspek Keselamatan
Lebih lanjut Mulyanto juga menyesalkan kembali terjadinya kebakaran di kilang Pertamina Balikpapan tersebut, setelah sebelumnya terjadi kebakaran di Terminal Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta.
"Pertamina, yang sudah menjadi perusahaan global, semestinya sudah mampu menerapkan zero accident untuk fasilitas-fasilitasnya," kata Mulyanto.
Pasca insiden kebakaran, Mulyanto mendesak Pertamina memastikan pengamanan kilang serta pasokan distribusi BBM untuk masyarakat di wilayahnya tidak terganggu.
Wakil Ketua FPKS DPR RI itu minta Pertamina harus mengupayakan pasokan BBM tidak berkurang agar kegiatan masyarakat tidak terganggu. “Ini yang utama dan mendesak,” kata Mulyanto.
Sebelumnya, kebakaran di area Crude Distillation Unit (CDU) IV Kilang Balikpapan, terjadi pada Sabtu pagi, setelah waktu subuh dan sekitar pukul 7.30 WITA berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa baik pekerja maupun masyarakat.
Meskipun hujan deras turun di kawasan kilang itu, api terlihat berkobar. Asap hitam juga nampak terlihat hingga belasan kilometer. Sekitar pukul 7.30 WITA, api berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa baik pekerja maupun masyarakat sekitar. (hsp)
Load more