Bank Muamalat Catatkan Peningkatan DPK di Tiga Bulan Pertama Tahun 2024, Bukti Tingkat Kepercayaan Masyarakat Semakin Kuat
- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Jakarta, tvOnenews.com – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang cukup positif pada triwulan pertama tahun 2024.
Sebagai informasi, DPK adalah dana simpanan masyarakat yang biasanya berupa tabungan, giro maupun deposito.
DPK biasanya merupakan sumber dana terbesar dari suatu bank yang akan disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
Pada triwulan I-2024, dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) menjadi penopang utama dengan pertumbuhan Bank Muamalat sebesar 11,7% secara year on year (yoy), dimana giro menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 39,4% (yoy).
Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan dalam rilis resminya mengatakan, secara umum DPK pionir bank syariah di Tanah Air ini tumbuh 1,3% (yoy) dari Rp45,5 triliun per 31 Maret 2023 menjadi Rp46,1 triliun per 31 Maret 2024.
Dana murah, khususnya giro, masih menjadi andalan seiring dengan strategi perseroan yang aktif menawarkan layanan pengelolaan keuangan berbasis internet atau Cash Management System (CMS) kepada nasabah.
“Meningkatnya DPK mencerminkan tingkat kepercayaan nasabah kepada Bank Muamalat yang tetap terjaga dengan baik. Selain itu, kami juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai instansi di sektor pendidikan, rumah sakit dan lembaga sosial," kata Indra Fatehan.
"Salah satu layanan yang kami tawarkan adalah CMS yang diberi nama MADINA. Hal ini membuat penempatan giro untuk kebutuhan transaksi nasabah turut meningkat,” ujarnya.
Adapun penyaluran pembiayaan Bank Muamalat per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp21,4 triliun, tumbuh 10,2% (yoy). Hasilnya, Financing to Deposit Ratio (FDR) perseroan juga ikut meningkat dari 42,47% per 31 Maret 2023 menjadi 46,32% pada akhir Maret 2024. Sedangkan laba sebelum pajak Bank Muamalat tercatat senilai Rp5,0 miliar per 31 Maret 2024.
Aset Bank Muamalat tercatat sebesar Rp64,9 triliun, meningkat 5,4% (yoy) dari sebelumnya yang sebesar Rp61,6 triliun. Perseroan juga berhasil menjaga kualitas aset yang terlihat dari rasio Non Performing Financing (NPF) sebesar 1,17% (nett).
Indra menambahkan, total modal Bank Muamalat per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp6,9 triliun. Adapun rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 30,93% per akhir Maret 2024. Rasio tersebut berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator.
Load more