Sebagai informasi, total outstanding KUR sejak Agustus 2015 hingga 30 April 2024 tercatat sebesar Rp561 triliun yang telah tersalurkan kepada 45,85 juta debitur dengan rasio kredit macet (non performing loan/NPL) yang terjaga sebesar 2,03 persen.
"Perlu diketahui bahwa sebagian besar atau tepatnya 49 persen nasabah KUR adalah wanita dan sebagian besar pendidikannya SD, jadi ini sangat membantu masyarakat kita," ujarnya.
Berdasarkan total target penyaluran Rp287 triliun pada tahun 2024, Edy menyampaikan bahwa kelompok prioritas yang mendapatkan program pinjaman bunga rendah tersebut dikhususkan untuk nasabah baru dan nasabah yang akan naik kelas (graduasi) ke komersial, maupun dari usaha super mikro ke mikro kecil.
Kesuksesan penyaluran KUR sebenarnya telah mengalami kemajuan pesat saat pandemi COVID-19, yang mana kredit tersalurkan tercatat mencapai angka Rp373 triliun, atau sangat jauh di atas target tahun ini.
Gede Edy menyampaikan, target nasabah yang mendapatkan KUR tahun ini diproyeksikan mencapai 1,8 juta. Saat ini, target tersebut tercapai hampir 89 persen atau 1,55 juta nasabah meski baru 4 bulan.
"Penyalur KUR itu ada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), ada Perhimpunan Bank-Bank Nasional Indonesia (Perbanas), BPR, koperasi, multifinance," tutup Gede Edy. (rpi)
Load more