Menko PMK Sebut Pemerintah Cari Solusi Permanen Persoalan Pangan Papua

Jakarta, tvOnenews.com- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan pemerintah tengah mencari solusi permanen atas persoalan pangan di sejumlah wilayah di Papua.

"Harus ada solusi permanen ke depan, mulai mencari varietas pangan, bahan makanan yang bisa tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem di sana," kata Muhadjir di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Dia mengatakan persoalan pangan di sejumlah wilayah di Papua disebabkan adanya siklus cuaca ekstrem di mana pada bulan tertentu bahan pangan berupa umbi-umbian mengalami kerusakan terutama akibat salju.

Umbi-umbian yang merupakan makanan pokok warga Papua membusuk akibat cuaca ekstrem dan tidak bisa dimakan.

Dia menyampaikan bahwa Menteri Pertanian dan Menteri Sosial tengah mencari alternatif jangka panjang untuk menemukan varietas pangan yang cocok dan tahan cuaca ekstrem di Papua.

"Sekarang kita masih penanganan jangka pendek menyediakan bahan pangan di beberapa daerah yang mengalami kelangkaan bahan pangan. dan sudah kita antisipasi daerah-daerah mana (yang rawan kelangkaan pangan)," kata dia.

Menurut Muhadjir, daerah yang rawan kelangkaan pangan saat cuaca ekstrem adalah mayoritas wilayah yang ada di Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan dan lokasinya berpindah-pindah setiap tahunnya.

Pemerintah akan menyalurkan bantuan secara berlapis yang antara lain akan ditempatkan di gudang pangan di wilayah Timika di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan di Wamena di bawah koordinasi Kementerian Sosial.

Pemerintah juga menyiapkan gudang-gudang kecil di wilayah Sinak, Papua Tengah, untuk memudahkan penyaluran bantuan makanan.

Di sisi lain, pemerintah juga berupaya memperpanjang landasan di Bandara Sinak, agar pesawat berbadan besar seperti Hercules bisa mendarat, dan membawa bantuan dalam jumlah besar ke wilayah itu.

Lebih jauh selain persoalan pangan di Papua, Muhadjir menyampaikan bahwa pemerintah juga terus berupaya menyelesaikan persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem di Papua, khususnya di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah yang masuk kategori stunting dan kemiskinan ekstrem dengan skala berat atau tinggi.(ant/bwo)