Keruntuhan SVB Picu Ketakutan Krisis, Saham Perbankan Global Rontok!
- ANTARA
Singapura, tvonenews.com - Riak gelombang dari ambruknya Silicon Valley Bank (SVB) memukul saham perbankan global pada Selasa (14/3/2023), terlebih jaminan dari Presiden AS Joe Biden otoritas pembuat kebijakan tidak banyak membantu menenangkan pasar. Hal ini juga berdampak pada investor yang berpikir ulang mengenai prospek suku bunga.
Terbaru, otoritas keuangan setempat juga menutup Signature Bank yang berbasis di New York, sebuah perbankan pemberi pinjaman utama dalam industri kripto.
Ini dilakukan untuk mencegah dampak risiko sistemik akibat kehancuran SVB, demikian disampaikan dalam pernyataan bersama Departemen Keuangan AS, Federal Reserve, dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).
Langkah itu dilakukan dua hari setelah Silicon Valley Bank (SVB) California runtuh karena para deposan bergegas menarik dana-dana mereka.
Upaya Biden untuk meyakinkan pasar dan deposan dilakukan setelah tindakan darurat AS untuk menopang bank dengan memberi mereka akses ke pendanaan tambahan gagal. Padahal upaya ini dilakukan untuk menghilangkan kekhawatiran investor tentang potensi penularan ke pemberi pinjaman lain di seluruh dunia.
Saham Perbankan Rontok
Saham perbankan di Asia memperpanjang penurunan, dengan bank besar Australia ANZ, Westpac dan NAB semuanya turun lebih dari 2,0 persen dan subindeks perbankan Jepang anjlok 6,7 persen pada awal perdagangan ke level terendah sejak Desember.
Perlombaan sengit untuk mengubah ekspektasi suku bunga juga mengirimkan gelombang melalui pasar karena investor bertaruh Federal Reserve akan enggan untuk menaikkannya minggu depan.
"Bahkan sekalipun keruntuhan beberapa bank kelas menengah tidak berkembang menjadi krisis sistemik besar-besaran, kemungkinan besar akan memicu krisis kredit," kata Paul Ashworth, Kepala Ekonom Amerika Utara di Capital Economics.
Pedagang saat ini melihat peluang 50 persen tidak ada kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan ini, dengan pemotongan suku bunga untuk paruh kedua tahun ini. Awal pekan lalu, kenaikan 25 basis poin telah diperkirakan sepenuhnya, dengan peluang 70 persen untuk kenaikan 50 basis poin.
Dengan kekhawatiran investor akan kegagalan tambahan, bank-bank besar AS kehilangan sekitar 90 miliar dolar AS nilai pasar saham pada Senin (13/3/2023), membawa kerugian mereka selama tiga sesi perdagangan terakhir menjadi hampir 190 miliar dolar AS.
Load more