Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas 22 produk makanan olahan usaha kecil menengah (UKM) ke Jeddah, Arab Saudi pada Sabtu (11/2/2023).
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan produk yang diekspor tersebut dari PT Safeline Indonesia berupa Helda's Snack.
Adapun ekspor tersebut kerja sama antara Kemendag dengan PT Pos Indonesia Persero, PT Pos Logistik Indonesia, dan Yayasan Bina Insan Gemilang (BIG) Indonesia.
Zulhas menerangkan bahwa produk makanan olahan yang diekspor tersebut tembus hingga senilai 453.768 dolar amerika.
Produk yang diekspor antara lain, jengkol pedas, seblak daun jerik, seblak pedas, rengginan original dan gurih, tempe goreng, dan lain sebagainya..
"Sebuah kebanggaan bagi kami karena 22 produk yang diekspor hari ini juga sudah terdaftar di Saudi Food and Drug Authority," jelasnya.
Mendag Zulhas mengatakan untuk menjadi eksportir yang sukses, diperlukan pembenahan banyak aspek antara lain peningkatan kualitas dan mutu produk, peningkatan nilai tambah dan daya saing, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"UKM yang berhasil ekspor pada hari ini adalah UKM yang telah melalui beberapa tahapan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa ekspor dapat dilakukan siapapun termasuk UKM," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menyampaikan, Arab Saudi merupakan salah satu negara penting bagi Indonesia dalam membuka akses pasar baru di negara non tradisional, khususnya kawasan Timur Tengah.
"Nilai ekspor Indonesia untuk produk makanan olahan ke Arab Saudi tahun 2022 mengalami pertumbuhan positif lebih dari 40 persen dengan produk utama ekspor, antara lain olahan ikan, saus dan olahannya, aneka biskuit, kecap, dan olahan pasta," terang Didi.
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia Siti Khairana mengatakan pihaknya siap membantu memberikan pelayanan bagi para pelaku UKM, salah satunya dengan membuka akses pasar yang baru.
"Hal ini penting bagi para pelaku UKM untuk memanfaatkan jaringan luas yang kami miliki. Kami berharap dengan semakin baik dan efisiennya logistik Indonesia akan membantu para pelaku UKM dalam membuka akses baru, baik di domestik maupun internasional," kata Siti.
Senada, Pembina BIG Indonesia Wisnu Wiraatmadja Effendi menambahkan, pihaknya bakal konsisten melakukan pendampingan dan pengembangan inovasi percepatan halal kemajuan UKM Indonesia dengan semangat yang diusung yaitu go digital, go ritel, dan go ekspor.
"Untuk mendukung program percepatan ekspor yang dicanangkan Kemendag, BIG Indonesia bersama PT Pos Indonesia dan PT Pos Logistik juga akan memberikan fasilitas gratis kepada UKM produk halal berupa area gudang dan pendampingan melalui program berkelanjutan ‘Joint Marketing House’ (Rumah Pemasaran Bersama UKM Halal Indonesia). Fasilitas ini diharapkan dapat digunakan pelaku usaha UKM halal untuk menyimpan barang sebelum proses pengiriman sekaligus mendapatkan pendampingan standarisasi produk dan perbantuan akses pemasaran ritel dan ekspor," tutur Wisnu.
Seperti diketahui, total perdagangan Indonesia dan Arab Saudi pada 2022 mencapai 7,51 miliar dolar amerika. Tren perdagangan kedua negara terus menunjukkan peningkatan dengan ekspor nonmigas Indonesia senilai 2,01 miliar dolar dan impor senilai 911,3 juta dolar. (nsa/put)
Load more